Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... -

Lahir di Jakarta, 16 Okt 1976...Penulis buku Motivasi RAHASIA NEKAT, penulis rubrik KETOPRAK POLITIK di Sisipan Satpol (Satire Politik) surat kabar Harian TERBIT setiap hari senin, Penulis Skenario sitkom KOST BUNTU di TVRI

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Soekarno, Sosok Pemimpin yang (Masih) Dibutuhkan Bangsa Ini

12 Desember 2013   21:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:00 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka bertiga terlihat saling menghormati dan tidak saling menikam meski terlihat Syahrir yang paling frontal menentang pemikiran Bung Karno. namun, ada beberapa pernyataan yang harus kita teladani dari syahrir, bahwa yang dibenci dari Soekarno bukan dari visi dan pemikiran politiknya, tapi lebih kepada karakter Bung Karno yang dianggapnya agitatif dan narsistik. Tokh, pada akhirnya, saat pembacaan teks Proklamasi, semua itu terlihat cair. Mereka menunjukkan kedewasaan berpolitik yang tiada taranya yaitu kepentingan bangsa adalah segala-galanya ! Dan sungguh, adegan ini membuatku merinding, karena benar-benar digambarkan secara baik sehingga membuat kita terhanyut dan seakan-akan menjadi saksi hidup detik-detik proklamasi itu.

Film ini, diluar dari beberapa hal yang menggangguku tadi rasanya sangat baik dan perlu ditonton karena berisi pengajaran tentang bagaimana seharusnya kita bangga dan mampu membangkitkan kemuliaan bangsa serta negara tercinta ini !

Sayangnya, film ini untuk sementara ditarik dari peredaran....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun