Mohon tunggu...
Dani -
Dani - Mohon Tunggu... profesional -

mencari keindonesiaan, menggali kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Tol Cipali: Setitik Harapan untuk Awal dari Kejayaan?

6 Agustus 2015   14:52 Diperbarui: 6 Agustus 2015   14:52 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

3. Menginspirasi pembangunan infrastruktur lainnya.

Selain konektivitas, pembangunan infrastruktur lainnya, seperti bendungan, jembatan, saluran irigasi, pemukiman sehat, rumah sakit dan lainnya, juga sangat fundamental bagi pertumbuhan ekonomi. Tanpa didukung infrastruktur ini, ekonomi tidak akan mudah tumbuh dengan cepat. Infrastruktur yang tidak memadai menyebabkan ekonomi biaya tinggi dengan biaya transportasi dan logistik yang tinggi pula. Infrastruktur yang baik mempengaruhi secara langsung tingkat daya saing yang dimiliki. Di tingkat ASEAN, kualitas infrastruktur Indonesia secara umum berada di peringkat tiga, dan berada di peringkat empat untuk tingkat indeks kompetitif. Menurut laporan Habibie Center bulan Oktober 2014, ada empat tantangan utama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia, dimana salah satunya telah disebutkan di atas, pembebasan lahan. Tiga lainnya adalah isu pembiayaan, kapasitas yang rendah dan kurangnya koordinasi pihak-pihak yang terkait. Dari sini, kita bisa lihat bahwa tol Cipali sekali lagi menunjukkan inspirasi, bahwa tantangan-tantangan tersebut dapat dijawab. Pembangunan infrastruktur yang lain dapat belajar dari keberhasilan (maupun kegagalan) dalam pembangunan tol Cipali.

 

[caption caption="Entah kegiatan penambangan pasir ini legal atau tidak. Entah mereka cukup terpengaruh dengan adanya jalan tol Cipali atau tidak. Yang pasti, para penambang pasir di sungai Cimanuk yang melintas di salah satu dari 99 jembatan di tol Cipali ini, turut berkontribusi untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sumber: pribadi."]

[/caption]

 

4. Membuka lebih jauh kemungkinan kerja sama pemerintah dan swasta.

 

Pembangunan tol Cipali merupakan suatu contoh kerja sama pemerintah dan swasta (PPP, public private partnership). Pelaksana pembangunan tol ini, PT Lintas Marga Sedaya, dimiliki 55% oleh Plus Expressways Berhad dan 45% PT Bhaskara Utama Sedaya. Total biaya investasi Rp 13,779 trilyun berasal dari equity Badan Usaha Jalan Tol dan pinjaman dari perbankan. Masa konsesi jalan ini selama 35 tahun dari Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol di tahun 2006. Skema PPP seringkali dikritik sebagai bentuk privatisasi, yang merugikan kepentingan publik dan negara. Namun, di sisi lain, alasan yang sering digunakan untuk mendukung skema ini adalah beban finansial pemerintah yang terlalu besar dan kemungkinan untuk mencari pola kerjasama yang lebih produktif dan efisien. Pada kenyataannya, skema PPP ada yang berhasil, ada pula yang gagal. Yang terpenting adalah bagaimana tujuan saling menguntungkan bagi baik pihak pemerintah, swasta dan masyarakat umum dapat tercapai. Dalam hal ini, tol Cipali dapat menjadi pelajaran berharga bagaimana skema kemitraan pemerintah dan swasta sebaiknya dilakukan.

 

5. Mendorong laju roda ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun