Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia di Balik Pintu Terkunci

2 Juni 2024   05:11 Diperbarui: 2 Juni 2024   06:39 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andi membuka buku harian yang paling tebal dan mulai membaca. Buku itu milik seorang pria bernama Jan Willem, pemilik rumah pada awal abad ke-20. Di dalamnya tertulis tentang ketertarikannya pada okultisme dan ritual gelap untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan. Tulisan-tulisan itu semakin mengerikan, menceritakan bagaimana Jan Willem dan keluarganya terlibat dalam pemanggilan roh dan pengorbanan manusia.

Ketika Andi membaca lebih jauh, tiba-tiba lampu senter mereka berkedip dan mati, meninggalkan mereka dalam kegelapan. Lila meraih tangan Andi dengan cemas. "Kita harus keluar dari sini."

Saat mereka berbalik untuk meninggalkan ruangan, mereka mendengar suara langkah kaki di lantai atas. Langkah-langkah itu bergerak perlahan, mendekati pintu yang mereka tinggalkan terbuka.

"Ayo cepat!" bisik Andi, menarik Lila menuju pintu.

Namun, ketika mereka mencapai pintu, mereka melihat sosok bayangan di ambang pintu, sosok tinggi berjubah hitam dengan wajah yang tersembunyi dalam kegelapan. Sosok itu mengangkat tangannya, dan tiba-tiba pintu tertutup dengan keras, mengunci mereka di dalam.

Dalam kegelapan, Andi dan Lila mendengar suara berbisik yang semakin mendekat, membuat bulu kuduk mereka berdiri. Dengan napas tertahan, mereka mencari jalan keluar lain, namun ruangan itu hanya memiliki satu pintu.

"Apa yang harus kita lakukan?" bisik Lila dengan suara gemetar.

Andi mencoba untuk tidak panik. "Kita harus tetap tenang. Mungkin ada jalan keluar yang lain."

Mereka mulai meraba-raba dinding, mencari pintu tersembunyi atau jendela kecil, tetapi tidak menemukan apa-apa. Sementara itu, suara bisikan semakin keras, seakan-akan mengelilingi mereka.

Tiba-tiba, lantai di bawah kaki mereka bergetar, dan sebuah panel rahasia di dinding terbuka, mengungkapkan tangga yang menurun ke kegelapan. Tanpa pilihan lain, mereka dengan cepat turun ke bawah, berharap menemukan jalan keluar.

Tangga itu membawa mereka ke sebuah terowongan bawah tanah yang panjang dan gelap. Mereka berjalan dengan hati-hati, hanya dengan senter yang berkedip-kedip sebagai satu-satunya penerangan. Terowongan itu penuh dengan sarang laba-laba dan udara yang lembap, memberikan kesan bahwa tempat itu sudah lama tidak disentuh manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun