Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berlian di Pasar Malam

27 Mei 2024   23:05 Diperbarui: 27 Mei 2024   23:39 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu, langit gelap tanpa bintang. Pasar malam di kota kecil bernama Ladang Senja mulai ramai. Lampu-lampu warna-warni dan suara musik memenuhi udara, mengundang penduduk setempat dan wisatawan untuk menikmati berbagai wahana, makanan, dan permainan. Di antara kerumunan, seorang pria tua bernama Pak Joko duduk di kios kecilnya, menjual pernak-pernik dan benda-benda antik.

Pak Joko terkenal dengan cerita-cerita misteriusnya. Banyak pengunjung yang datang bukan hanya untuk membeli barang, tetapi juga untuk mendengarkan kisah-kisahnya yang penuh teka-teki. Malam itu, seorang wanita muda bernama Lisa mendekati kios Pak Joko. Matanya tertarik pada sebuah kalung berbandul berlian yang terpajang di sana.

"Bolehkah saya melihat kalung itu, Pak?" tanya Lisa.

Pak Joko mengangguk dan menyerahkan kalung tersebut. "Ini bukan kalung biasa, Nona. Ada cerita di baliknya."

Lisa tersenyum. "Saya suka cerita misteri. Apa yang istimewa tentang kalung ini?"

Pak Joko mulai bercerita. "Kalung ini konon milik seorang bangsawan kaya yang tinggal di sini lebih dari seabad yang lalu. Dia memiliki kekayaan yang luar biasa, tetapi suatu malam, dia menghilang tanpa jejak, bersama dengan semua hartanya. Satu-satunya yang tersisa hanyalah kalung ini, yang ditemukan di tempat tidurnya."

Lisa memandang kalung itu dengan lebih seksama. "Jadi, tidak ada yang tahu ke mana perginya bangsawan itu?"

"Benar," jawab Pak Joko. "Namun, beberapa orang percaya bahwa arwahnya masih berkeliaran di sekitar pasar malam ini, mencari harta yang hilang. Ada yang mengatakan bahwa jika Anda memakai kalung ini, Anda bisa melihat hantu bangsawan itu."

Lisa tertawa kecil, merasa cerita itu hanyalah bualan untuk menarik pembeli. Namun, ada sesuatu dalam cara Pak Joko berbicara yang membuatnya ingin mencoba. "Berapa harganya, Pak?"

Pak Joko tersenyum tipis. "Untuk Anda, Nona, cukup lima puluh ribu rupiah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun