Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Bawah Naungan Tenda

26 Mei 2024   16:34 Diperbarui: 26 Mei 2024   17:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bawah naungan tenda yang sederhana,  

Kita berlindung dari derasnya hujan dan panas terik,  

Di tengah alam yang bebas dan penuh pesona,  

Tenda menjadi rumah sementara yang hangat dan akrab.

Dindingnya mungkin tipis, tapi hatinya kokoh,  

Menjaga kita dari dingin malam yang merasuk,  

Menyatukan kita dalam kehangatan,  

Di saat bintang-bintang menghiasi langit malam.

Di dalam tenda, cerita-cerita pun mengalir,  

Menghapus lelah dari perjalanan panjang,  

Tawa dan canda bergema dalam gelap,  

Menghantar kita ke dalam mimpi yang damai.

Ketika pagi menjelang, sinar matahari masuk perlahan,  

Membangunkan kita dengan lembut,  

Tenda yang tadinya sunyi kini berwarna,  

Mengundang semangat baru untuk melanjutkan langkah.

Di luar tenda, alam menunggu dengan segala keindahannya,  

Gunung-gunung menjulang, sungai yang mengalir deras,  

Namun di dalam tenda, kita menemukan ketenangan,  

Oase kecil di tengah luasnya dunia.

Saat senja mulai datang, dan hari beranjak malam,  

Kita kembali ke tenda, tempat perlindungan dari gelap,  

Di sana kita kembali menemukan kenyamanan,  

Seperti pulang ke pangkuan rumah yang hangat.

Tenda ini mungkin hanya sementara,  

Namun kenangan di dalamnya abadi selamanya,  

Di bawah naungan tenda, kita belajar arti kebersamaan,  

Dan menemukan kekuatan dalam kesederhanaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun