Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pagi yang Mengikat Janji

20 Mei 2024   05:36 Diperbarui: 20 Mei 2024   05:54 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sejak pertama kali kita bertemu di taman ini, aku merasa ada sesuatu yang istimewa antara kita. Setiap pagi yang kita habiskan bersama membuatku semakin yakin bahwa kamu adalah bagian penting dalam hidupku. Alia, aku mencintaimu," ungkap Arga dengan tulus.

Hati Alia berdebar, kata-kata yang keluar dari mulut Arga adalah kata-kata yang dia tunggu-tunggu. "Arga, aku juga mencintaimu. Kamu selalu membuat pagi hariku lebih indah dan penuh makna," jawab Alia dengan mata berbinar.

Arga menggenggam tangan Alia dengan lembut. "Maukah kamu menjalani setiap pagi bersamaku, Alia? Aku ingin kita selalu bersama, menikmati setiap momen dalam hidup ini, dan saling mencintai dengan sepenuh hati."

Air mata kebahagiaan mengalir di pipi Alia. "Ya, Arga. Aku ingin menjalani setiap pagi bersamamu. Aku ingin kita saling mendukung, mencintai, dan membangun mimpi-mimpi kita bersama."

Di bawah sinar matahari pagi yang lembut, mereka saling berjanji untuk selalu bersama, menghadapi setiap tantangan dan menikmati setiap kebahagiaan yang datang. Pagi itu, di taman yang tenang, mereka mengikat janji cinta yang akan selalu menjadi bagian dari hidup mereka.

Pagi yang indah itu menjadi awal dari perjalanan cinta mereka yang penuh dengan kebahagiaan dan kehangatan. Setiap pagi berikutnya, mereka mengingat janji yang diikatkan di bawah sinar matahari pagi, janji untuk selalu bersama dan saling mencintai dengan sepenuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun