Di antara lipatan-lipatan kain hijau, Â
Tersimpan sejuta makna yang mendalam, Â
Sorban hijau yang melilit lembut di kepala, Â
Menjadi simbol keimanan dan keteguhan hati yang tenang.
Di bawah langit biru yang luas membentang, Â
Sorban hijau melambai dalam angin yang tenang, Â
Menghiasi jiwa yang penuh dengan ketundukan, Â
Menjadi penanda dari rasa cinta yang tulus pada Tuhan.
Dalam setiap serat benang yang tersusun rapi, Â
Ada doa-doa yang terucap dalam diam, Â
Ada harapan yang menggantung di ujung angan, Â
Dan ketenangan yang hadir di dalam hati yang dalam.
Sorban hijau, kau adalah tanda dari kebijaksanaan, Â
Yang mengajarkan tentang kesabaran dan ketenangan, Â
Di setiap simpulmu, terdapat pelajaran, Â
Tentang hidup yang sederhana namun penuh makna.
Kau adalah pelindung dari panasnya dunia, Â
Menjadi perisai dari godaan yang mengintai, Â
Sorban hijau, kau membalut kepala dengan kesejukan, Â
Memberi perlindungan dalam setiap langkah perjalanan.
Di saat sujud dan doa, kau menyentuh bumi, Â
Menjadi saksi dari ketulusan yang abadi, Â
Sorban hijau, kau adalah pengingat, Â
Bahwa hidup ini adalah anugerah yang harus disyukuri.
Di setiap sudut masjid yang sunyi, Â
Kau hadir dengan keanggunan yang tenang, Â
Menjadi bagian dari ritual yang sakral, Â
Menghantar jiwa menuju ketenangan yang hakiki.
Sorban hijau, kau bukan sekadar kain, Â
Kau adalah lambang dari keyakinan yang kokoh, Â
Menghiasi kepala dengan keindahan iman, Â
Mengiringi setiap langkah dalam ketulusan dan cinta.
Dalam setiap simpul dan lipatanmu, Â
Tersimpan kekuatan dan keberanian, Â
Sorban hijau, kau adalah bagian dari jiwa, Â
Yang selalu hadir, mengingatkan pada jalan yang benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H