Saksi bisu dari perasaan yang paling jujur.
Mereka ada di sana saat senja mereda, Â
Ketika hujan turun membasahi bumi, Â
Dalam kehangatan cangkir kopi, dalam dekap erat pelukan, Â
Selalu ada, selalu merindukan kesempatan untuk terdengar.
Kadang-kadang kata-kata itu mendesak, keras, Â
Berusaha menerobos tembok kebisuan yang kuat, Â
Tapi seringkali, mereka hanya bisik, Â
Lembut dan malu, takut akan penolakan.
Oh, berapa banyak cinta yang belum diakui? Â
Berapa banyak maaf yang tak terkatakan? Â