Di ruang hati yang sepi, melodi rindu berdenting, Â
Nada-nada lembut mengalun, memanggil namamu. Â
Tiap tuts piano dalam benakku memainkan lagu, Â
Lagu yang kita cipta, bersama di bawah rembulan.
Setiap senar yang dipetik, setiap not yang terdengar, Â
Membawa bayangmu kembali dalam pelukan angan, Â
Begitu dekat, nyaris terasa, nyaris tercapai, Â
Dalam alunan rindu yang tak pernah terhenti.
Lirih, suara hati bersenandung, menyusuri koridor waktu, Â
Menelusuri kenangan, di jalan yang pernah kita lewati, Â
Dimana cinta kita bertumbuh, di sela-sela kata dan tawa, Â
Dan sekarang, hanya tinggal nada-nada rindu yang berdansa.
Melodi ini adalah surat cinta yang tak pernah terkirim, Â
Notasi-notasi yang mengambang di udara, Â
Menembus jarak dan ruang, mencari jiwamu, Â
Berharap suatu hari nanti, rindu ini akan berlabuh di hatimu lagi.
Oh melodi rindu, teruslah bermain, Â
Meski hati ini rapuh, meski rindu ini memilukan, Â
Lantunkan lagu kita, biarkan ia menggema, Â
Sebagai saksi bisu betapa dalamnya cinta, Â
Dan betapa abadinya, rindu yang kita bagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H