Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelukis Awan

7 Mei 2024   08:35 Diperbarui: 7 Mei 2024   08:49 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di atas kanvas langit yang luas,  

Pelukis awan beraksi dengan kuasnya,  

Mengecat garis-garis tipis,  

Menari antara biru dan putih,  

Mencipta pemandangan yang tak pernah sama.

Dia, seniman tanpa nama,  

Mengolah awan layaknya cat air,  

Menyusun pemandangan dengan gerakan yang alami,  

Membaurkan abu-abu dengan cahaya matahari,  

Menorehkan bayangan yang lembut pada hamparan dunia.

Tiap sapuan kuasnya adalah nafas,  

Yang memadukan angin dan uap,  

Membentuk bentuk-bentuk yang hanya bisa dibayangkan,  

Awan yang bergulung, berarak, berpilin,  

Seolah-olah alam itu sendiri adalah galerinya.

Pada hari-hari ketika langit tampak muram,  

Pelukis itu tak pernah berhenti,  

Dia menggambar kesedihan dengan hujan,  

Memberikan dunia air mata langit yang menyegarkan,  

Sebuah pengingat bahwa setiap emosi memiliki keindahannya.

Dan saat matahari terbenam,  

Pelukis awan itu menghadiahkan mahakarya terakhir,  

Merona merah, oranye, dan ungu,  

Sebuah perpisahan yang memukau,  

Membuat semua yang melihatnya terdiam dalam kekaguman.

Pelukis awan, oh seniman yang tersembunyi,  

Terima kasih telah mengajar kita,  

Bahwa keindahan bisa ditemukan,  

Di tempat-tempat tinggi yang sering kita lupakan,  

Di atas, di antara lapisan-lapisan angkasa yang tak terjangkau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun