Malam ini, sunyi sepi membungkus bumi,
Langit pekat berbintang terhampar luas,
Desahan angin lembut melintas, hening,
Membisikkan kata-kata tanpa suara.
Jalan-jalan kosong, lampu jauh meredup,
Menerangi pijakan yang langkahnya pelan,
Tiada suara selain detak waktu yang terukir,
Pada dinding malam yang dingin dan kelam.
Daun-daun berbisik pada sang angin malam,
Menari-nari lembut, seolah-olah mengerti,
Bahwa keheningan memiliki irama sendiri,
Melodi tenang yang tak terdengar oleh siang.
Bintang-bintang, saksi bisu atas lamunan,
Menerawang jauh ke dalam relung hati,
Dimana mimpi dan kenyataan berbaur,
Menjadi satu dalam tabir malam yang sunyi.
Oh malam, peluk aku dalam teduhmu,
Biarkan aku tenggelam dalam doa dan impian,
Di mana dunia terasa lebih luas, lebih dalam,
Dan aku bisa berbicara dengan jiwa yang merdeka.
Malam sunyi, kau bukan hanya keheningan,
Tapi ruang bagi pikiran untuk berkelana,
Menemukan sudut-sudut hati yang terlupa,
Di bawah langit malam yang tak pernah lelah mendengar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H