Mohon tunggu...
Ahmad Jawahir
Ahmad Jawahir Mohon Tunggu... Guru - Penulis Tanggung

Biasa saja sih....

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Telaah Gramatika "New Normal"

30 Mei 2020   03:06 Diperbarui: 30 Mei 2020   09:09 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlepas dari kemungkinan adanya kepentingan politis atau memang benar-benar korektif-konstruktif, kontroversi yang disebabkan oleh penggunaan bahasa mungkin akan terus bermunculan.

Sekarang sedang hot istilah terkait respon atas Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir. Seperti dalam gambar pertama di atas. Yakni: "New Normal."

Ijinkan saya mencoba menelaah dari sudut pandang kebahasaan walaupun perdebatan yang berkembang lebih ke kebijakannya, bukan dalam penggunaan bahasanya. Tapi tetap ada yang mempermasalahkan secara bahasa. Begini kira-kira pertanyaannya.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) Kemdikbud membuat padanan "kenormalan baru" untuk istilah bahasa Inggris "new normal." Mengapa satu frasa hanya terdiri dua adjektiva, mana nominanya? Mengapa bukan new normality saja?

Unit-Unit Bahasa

Bahasa memiliki tiga tingkatan unit yang masing-masing memiliki ilmu untuk mempelajarinya. Unit terkecil bahasa adalah bunyi yang dipelajari dalam Fonologi (Phonology) dan ejaan yang dipelajari dalam Grafologi (Graphology). Studi unit bahasa di atasnya adalah Tatabahasa (Grammar) yang terdiri dari  Morfologi (Morphology) yang mempelajari kata dan awalan serta akhirannya (morfem); Sintaks (Syntax) yang mempelajari susunan kata seperti frasa, klausa dan kalimat. Studi unit bahasa tertinggi adalah Semantiks (Semantics), ilmu makna.

Terkait judul tulisan ini,  pokok bahasan kita adalah tingkat unit bahasa yang kedua, yaitu tatabahasa yang mencakup unit kata, frasa, klausa dan kalimat.

Kata dalam Bahasa Inggris memiliki 8 kelas (parts of speech): 1) nomina, kata benda (noun), 2) pronomina, kata ganti (pronoun), 3) adjektiva, kata sifat (adjective), 4) verba, kata kerja (verb), 5) adverba, kata keterangan (adverb), 6) preposisi, kata depan (preposition), 7) konjungsi, kata sambung (conjunction); dan 8) interjeksi, kata seru (interjection).

Di ranah frasa, Bahasa Inggris memiliki 9 macam. Yaitu: 1) frasa nomina (noun phrase), 2)  frasa verba (verb phrase), 3) frasa infinitif (infinitive phrase), 4) frasa partisip (participle phrase), 5) frasa partisif yang berfungsi sama dengan nomina (gerund phrase), 6) frasa kata depan (prepositional phrase), 7) frasa adjektiva (adjective phrase), dan 8) frasa adverba (adverbial phrase).

Klausa Bahasa Inggris, ditinjau dari fungsinya dalam kalimat, meliputi klausa nomina (naun clause), klausa adjectiva (adjective clause) dan klausa adverba (adverbial clause). Klausa nomina bisa befungsi sebagai subjek dan objek. Klausa adjectiva berfungsi menerangkan nomina dalam sebua frasa nomina. Dan sesuai namanya, klausa adverba berfungsi sebagai keterangan dalam sebuah kalimat.

Dilihat dari ketergantungannya dalam kalimat, klausa mencakup klausa bebas (independent clause) dan klausa terikat (dependent clause).

Unit kalimat, unit tertinggi dalam tatabahasa, memiliki tingkat kompleksitas sebagai kalimat simple (simple sentence) dan kalimat kompleks (complex sentence). Kalimat simple hanya terdiri dari klausa bebas/utama. Kalimat komplex memiliki klausa bebas dan klausa terikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun