Ramadhan tiba di minggu terakhir April. Semakin memberikan banyak waktu untuk berkompasiana, terutama malam hari sampai waktu makan sahur. View demi view didapat plus satu dua rating dan komentar. Semakin rajin pula saya baca artikel-artikel kompasianer lain terutama yang telah memberi rating dan komentar pada artikel saya.
29 April, hari kelima berpuasa, artikel kedua berhasil tayang. Masih bertema pendidikan, artikel tersebut berhasil menjadi artikel "Pilihan." Kalau artikel pertama memperoleh kurang dari 100 views, artikel kedua sampai lebih dari 300. Waktu itu saya belum menyadari dan tidak paham makna "Pilihan" yang dimaksud.
Saya mencoba menulis genre lain. "Fiksiana," lebih tepatnya "Novel" pilihan saya. Saya menggali lagi pengalaman-pengalaman hidup saya beberapa tahun ke belakang yang saya anggap telah merubah pribadi saya. Berhasil tayang 5 episode dengan sambutan biasa saja, jumlah view tidak pernah mencapai angka 100.
Masih di bulan Ramadhan. Melawan kejenuhan, beralih lagi ke Edukasi, ke Fiksiana lagi. Get stuck.Â
Sampai lah saya ke informasi bahwa Peresiden China Xi Jinping berpidato tentang Covid 19. Muncul ide untuk membaca surat kabar dari China untuk mengetahui lebih banyak isi pidatonya. Pilihan jatuh pada CHINADAILY.COM.CN.
Saya terjemahkan rangkuman isi pidato Xi yang dimuat di Harian tersebut. Jujur, dengan hanya sedikit memberi pendahuluan, saya buat hasil terjemahan tersebut menjadi sebuah artikel. Tayang dengan label "Pilihan" diberikan oleh Kompasiana.
Dari situ saya mulai menyadari makna "Pilihan" yang dilabelkan setelah menelusuri di Profil Kompasiana. Walaupun jumlah views tidak sampai 100, artikel tersebut mendapat cukup banyak rating dari sesama kompasianer.
Selain membaca tulisan-tulisan di Kompasiana, saya berusaha update dengan membaca isu-isu hangat di harian nasional dan internasional. Saya buat dan saya sarikan hasil akhir penjelajahan saya menjadi tulisan.Â
Dua artikel saya berikutnya, di hari-hari terakhir Ramadhan, mendapat lebih dari 100 views serta rating dan komentar yang lebih dari artikel-artikel sebelumnya. Dalam hidup saya, ini hal yang luar biasa!
Sampai akhirnya, saya tergelitik untuk menulis curhat ini.
Terima kasih, Pandemi Covid 19. Terima kasih, Ramadhan. Telah memberi kesempatan saya untuk memanfaatkan waktu dengan lebih banyak menulis.