Mohon tunggu...
Javier Dafa
Javier Dafa Mohon Tunggu... Lainnya - sibuk

be humble

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Bahasa Indonesia

28 Oktober 2020   15:58 Diperbarui: 24 November 2020   12:49 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama: Muhammad  Javier Dafa Rozi

Prodi  : S1 Sistem Informasi

NIM:   3130020048

RANGKUMAN : Bahasa Indonesia

A. Rumpun Bahasa Didunia Meliputi Indogerman/IndoEropa  , Semit Ibrani (Arab), Altai Turki (Jepang)  , Austronesia (Asia). 

Rumpun Bahasa Austronesia dibagi dua Subrumpun meliputi Subrumpun bahasa Austroasia yang menyebar terpisah pisah di India, Bangladesh,  dan Asia Tenggara. Kemudian Subrumpun bahasa Austronesia Terpisah menjadi dua bagian yakni  bahasa Austronesia Timur (OCENIA) dan bahasa Austronesia Barat (NUSANTARA). Bahasa Austronesia Timur (OCENIA) meliputi bahasa Polinesia, bahasa Melanesia, bahasa Mikronesia. Kemudian untuk bahasa Austronesia Barat (NUSANTARA) meliputi bahasa Formasa, bahasa Tagalok, bahasa Melayu, bahasa Jawa, bahasa Bali, bahasa Dayak, dll.

Bukti bahasa Indonesia dari Melayu

1. Prasasti dari kerajaan Sriwijaya yakni Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Siddhayatra, Hujun Lanit

2. Bahasa Melayu di zaman kerajaan Malaka

B. Peristiwa Pertumbuhan Bahasa Indonesia

1. Ejaan Van Ophyusen pada tahun 1901, yakni ejaan lama yang pernah digunakan bangsa Indonesia hinga dua tahun pasca kemerdekaan.

- Huruf ï yang berfungsi sebagai huruf i, seperti mulaï dengan ramai, juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.

- Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.

- Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.

- Tanda baca, seperti koma ain, untuk menuliskan kata-katama’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.

2. Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928

3. Kongres bahasa Indonesia I di solo 1938, dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dilakukan secara sadaroleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.

4. Pada tanggal 18 agustus1945 merupakan peresmian bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa

5. Ejaan Soewandi/republik pada tahun 1947, pak suwandi merupakan penggagas ejaan soewandi berikut contoh ejaan soewandi;

- Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.

- Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.

- Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.

- Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.

6. Kongres bahasa Indonesia II di medan pada tahun 1954, kongres ini untuk terus menyempurnakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan

7. Rancangan ejaan pembaharuan pada tahun 1956

8. Rancangan ejaan melindo (melayu-indonesia) pada tahun 1961

9. Rancangan ejaan LBK (Lembaga Bahasa Kesustrasaan) pada tahun 1966

10. Ejaan yang disempurnakan (EYD) yang diresmikan pada tanggal 16 agustus 1972 oleh presiden Republik Indonesia

C. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia 

Kedudukan bahasa Indonesia yang pertama sebagai Bahasa Nasional berdasarkan sumpah pemuda 28 oktober 1928 yakni Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Yang kedua, bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara berdasarkan UUD 1945 bab XV pasal 36 yakni bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara.

Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yakni lambang identitas nasional, alat pemersatu bangsa yang berbeda beda latar belakang dari segi sosial,budaya, serta bahasanya. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa negara berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun