Mohon tunggu...
Kertaning Tyas
Kertaning Tyas Mohon Tunggu... Human Resources - Pendiri Lingkar Sosial Indonesia

Panggil saja Ken. Penggerak inklusi di Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengajak Musisi Asal Jawa Timur untuk Peduli Kusta

5 Februari 2022   09:01 Diperbarui: 5 Februari 2022   09:06 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampanye Sadar Kusta

Sejak tahun 2014, kami melalui organisasi Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) melakukan kampanye sadar kusta di beberapa daerah di Jawa Timur, diantaranya Mojokerto, Malang, dan Pasuruan. 

Tidak sendirian, kegiatan kami didukung oleh NLR Indonesia dan berjejaring dengan beberapa organisasi diantaranya Konsorsium Peduli Disabilitas dan Kusta (Pelita) dan Global Patnership for Zero Leprosy. Salah satu tantangan kampanye adalah sulitnya menggalang relawan untuk kusta.

Kami berteman dengan banyak orang baik, serta berjejaring dengan puluhan organisasi sosial dan disabilitas, sehingga untuk kegiatan terkait isu disabilitas kami tidak kesulitan mencari dukungan. Namun jika untuk urusan kusta, respon masyarakat masih minim. Diantara sebabnya adalah yang pertama: ketidaktahuan apa itu kusta, kedua: takut tertular kusta, dan yang ketiga pengetahuan yang salah: menganggap kusta adalah kutukan dan aib.

Gambaran penyakit kusta negatif, secara umum orang takut tertular dan ngeri pada dampak penyakit seperti kerusakan organ tubuh secara permanen, jari-jari tangan dan kaki yang kiting dan sebagainya. Namun faktanya, kusta adalah penyakit menular yang sulit menular, memerlukan jangka waktu lama dan kontak erat untuk penularan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, bukan sebab kutukan. Dengan pengobatan yang tepat dan sejak dini, kusta bisa disembuhkan tanpa mengalami disabilitas.

Mengapa kami mengajak musisi?

Yang pertama: musisi merupakan bagian dari para tokoh publik yang yang kerap kali menjadi panutan. Sehingga ketika mereka terlibat dalam gerakan peduli dan kampaye sadar kusta ini, akan banyak orang mengetahui. Kedua: sebagai produk kebudayaan, musik tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena musik adalah presentasi gagasan manusia sebagai individu maupun masyarakat. Harapannya dengan kampanye melalui musik pesan akan lebih mudah sampai kepada seluruh lapisan masyarakat.

Yang bisa dilakukan bersama

Beberapa model kampanye sadar kusta pernah kami lakukan, dimulai cara door to door, membagikan brosur di pasar, mengunjungi sekolah-sekolah, talkshow di radio dan TV, membuat pers rilis, hingga aksi turun ke jalan. Hasilnya sedikit banyak perubahan baik pasti terjadi misalnya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kusta. Meski demikian stigma terhadap kusta, eksklusi sosial atau pengucilan terhadap orang yang mengalami kusta, serta bentuk diskriminasi lainnya masih terjadi.

Maka di tahun 2022 ini kami ingin melakukan hal yang berbeda dengan hasil yang berbeda pula. Dengan melibatkan para musisi harapannya terdapat dampak kampanye yang lebih meluas ke seluruh lapisan masyarakat. Terlebih para musisi Jawa Timur yang tentunya akan terpanggil setelah mendengar kabar bahwa daerahnya memiliki beban kusta tinggi.

Maka kami mencoba membuat langkah-langkah inisiasi, diantaranya menggelar lomba Cipta Lagu bertemakan Hapus Stigma Kusta. Kegiatan dimulai bulan Februari 2022 ini, dibantu rekan-rekan saya penggiat sosial dan disabilitas di Kota Malang, sebut saja ada sam Wes dan sam Sanai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun