Mohon tunggu...
Kertaning Tyas
Kertaning Tyas Mohon Tunggu... Human Resources - Pendiri Lingkar Sosial Indonesia

Panggil saja Ken. Penggerak inklusi di Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengajak Musisi Asal Jawa Timur untuk Peduli Kusta

5 Februari 2022   09:01 Diperbarui: 5 Februari 2022   09:06 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompilasi foto musisi asal Jawa Timur dari berbagai sumber

Selamat Hari Kusta Sedunia. Kusta masih ada di Indonesia, bahkan negeri ini peringkat tiga dunia warganya mengalami kusta setelah India dan Brazil. Sementara itu Jawa Timur peringkat satu nasional, dengan kasus penularan pada anak yang masih tinggi. 

Cukup sulit menggalang relawan peduli kusta karena beberapa faktor, maka kami ingin mengajak para musisi asal Jawa Timur untuk kampanye peduli kusta. 

Ijin saya sebut mereka, diantaranya ada Ahmad Dhani, Anang Hermansyah, Dewi Persik, Inul Daratista, Ita Purnamasari, Krisdayanti, Maia Estianty, Nella Kharisma, Yuni Shara, Via Vallen, dan beberapa lainnya.

Namun bagaimana cara menghubungi mereka? Harapan saya, dengan menulis ini, pembaca bisa membantu menghubungkan, mungkin ada yang punya koneksi langsung atau melalui media sosial. Sementara jika musisi asal Malang, lokasi saya tinggal, bisa dengan mudah mencolek diantaranya Pak Hengki, sam Bagus, sam Wahyu, sam Faizal, mbak Icha dan beberapa lainnya, yang kebetulan saya kenal. Tak ketinggalan sam Kidnep Flanella yang pernah tampil di even kami, hari Disabilitas Internasional 2018 lalu.

Oh ya, apa itu kusta?

Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae, diantaranya menular melalui pernafasan. Namun untuk terjadi penularan memerlukan kontak erat dan jangka waktu lama, artinya bersalaman saja tidak menyebabkan tertular. 

Kusta bisa sembuh total tanpa mengalami disabilitas, selama dengan pengobatan yang tepat dan sejak dini. Obat Kusta namanya MDT atau Multi Drug Terapy, tersedia gratis di Puskesmas.

Terkait angka kusta, hingga saat ini Indonesia peringkat tiga dunia jumlah warganya mengalami kusta setelah India dan Brazil. 

Data Kemenkes total kasus kusta di Indonesia tahun 2021 ada 16.704 dengan proporsi kasus kusta baru pada anak  yang masih cukup tinggi mencapai 9,14 persen. Sedangkan di Jawa Timur, terdapat 2.668 penderita kusta baru di Jatim dan 3.351 penderita kusta yang masih berobat. 

Dari 2.668 penderita kusta baru, sebanyak 255 mengalami disabilitas yang kelihatan akibat terlambat terdeteksi dan sebanyak 194 (7,3%) adalah penderita usia anak. Daerah endemis kusta di Jawa Timur masih mengelompok sebagian besar di kawasan pantai utara.

Kampanye Sadar Kusta

Sejak tahun 2014, kami melalui organisasi Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) melakukan kampanye sadar kusta di beberapa daerah di Jawa Timur, diantaranya Mojokerto, Malang, dan Pasuruan. 

Tidak sendirian, kegiatan kami didukung oleh NLR Indonesia dan berjejaring dengan beberapa organisasi diantaranya Konsorsium Peduli Disabilitas dan Kusta (Pelita) dan Global Patnership for Zero Leprosy. Salah satu tantangan kampanye adalah sulitnya menggalang relawan untuk kusta.

Kami berteman dengan banyak orang baik, serta berjejaring dengan puluhan organisasi sosial dan disabilitas, sehingga untuk kegiatan terkait isu disabilitas kami tidak kesulitan mencari dukungan. Namun jika untuk urusan kusta, respon masyarakat masih minim. Diantara sebabnya adalah yang pertama: ketidaktahuan apa itu kusta, kedua: takut tertular kusta, dan yang ketiga pengetahuan yang salah: menganggap kusta adalah kutukan dan aib.

Gambaran penyakit kusta negatif, secara umum orang takut tertular dan ngeri pada dampak penyakit seperti kerusakan organ tubuh secara permanen, jari-jari tangan dan kaki yang kiting dan sebagainya. Namun faktanya, kusta adalah penyakit menular yang sulit menular, memerlukan jangka waktu lama dan kontak erat untuk penularan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, bukan sebab kutukan. Dengan pengobatan yang tepat dan sejak dini, kusta bisa disembuhkan tanpa mengalami disabilitas.

Mengapa kami mengajak musisi?

Yang pertama: musisi merupakan bagian dari para tokoh publik yang yang kerap kali menjadi panutan. Sehingga ketika mereka terlibat dalam gerakan peduli dan kampaye sadar kusta ini, akan banyak orang mengetahui. Kedua: sebagai produk kebudayaan, musik tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena musik adalah presentasi gagasan manusia sebagai individu maupun masyarakat. Harapannya dengan kampanye melalui musik pesan akan lebih mudah sampai kepada seluruh lapisan masyarakat.

Yang bisa dilakukan bersama

Beberapa model kampanye sadar kusta pernah kami lakukan, dimulai cara door to door, membagikan brosur di pasar, mengunjungi sekolah-sekolah, talkshow di radio dan TV, membuat pers rilis, hingga aksi turun ke jalan. Hasilnya sedikit banyak perubahan baik pasti terjadi misalnya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kusta. Meski demikian stigma terhadap kusta, eksklusi sosial atau pengucilan terhadap orang yang mengalami kusta, serta bentuk diskriminasi lainnya masih terjadi.

Maka di tahun 2022 ini kami ingin melakukan hal yang berbeda dengan hasil yang berbeda pula. Dengan melibatkan para musisi harapannya terdapat dampak kampanye yang lebih meluas ke seluruh lapisan masyarakat. Terlebih para musisi Jawa Timur yang tentunya akan terpanggil setelah mendengar kabar bahwa daerahnya memiliki beban kusta tinggi.

Maka kami mencoba membuat langkah-langkah inisiasi, diantaranya menggelar lomba Cipta Lagu bertemakan Hapus Stigma Kusta. Kegiatan dimulai bulan Februari 2022 ini, dibantu rekan-rekan saya penggiat sosial dan disabilitas di Kota Malang, sebut saja ada sam Wes dan sam Sanai. 

Ada hadiah, meski tidak besar, total 5 juta rupiah sebagai bentuk apresiasi terhadap para peserta, untuk para pemenang lomba dengan kategori 2 (dua) lagu pilihan panitia, dan 3 (tiga) lagu terfavorit di media sosial. Seluruh peserta lomba juga akan mendapat souvenir dari panitia.

Lagu hasil lomba akan kami muat dalam album yang kedepan akan dipublikasi untuk mendukung kampanye sadar kusta. Para pemenang lomba juga akan kami pentaskan dalam konser musik bernama "Zero Exclusion" yang artinya tidak ada lagi pengucilan. Rencananya konser akan digelar pada bulan Mei mendatang di GOR Gajayana Kota Malang, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, sekaligus mengambil makna kebangkitan orang yang mengalami kusta untuk memperoleh hak tanpa stigma dan diskriminasi. Nah, peran para musisi asal Jawa Timur tersebut diatas adalah menyemarakkan lomba dan konser sebagai bintang tamu.

Informasi lomba, konser dan kerjasama bisa lihat disini Dukung Konser Musik untuk Hapus Stigma Kusta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun