Mohon tunggu...
Jauhar Muttaqin
Jauhar Muttaqin Mohon Tunggu... Guru - Guru dan aktivis pendidikan.

Saya seorang guru bahasa Inggris di sekolah menengah pertama sejak 12 tahun yang lalu. Hobi saya menulis, bola voli dan memancing. Saya menyelesaikan pendidikan sarjana Pendidikan PAI di tahun 2012 dan sarjana Pendidikan Bahasa Inggris di tahun 2017.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Negatif Umpatan Saat Siaran Langsung Gim terhadap Penonton Segmen Remaja

5 Oktober 2021   07:01 Diperbarui: 15 Oktober 2021   16:15 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permainan diciptakan sebagai sebuah kegiatan yang menghasilkan kesenangan, untuk pendorong dalam pencapaian suatu tujuan tertentu atau untuk mengurangi atau mengalihkan kejenuhan rutinitas atau meredakan tingkat stres dalam suatu proses kehidupan. Nilai kebutuhan suatu permainan tergantung kepada tingkat usia dari penggunanya, mulai anak-anak sampai dewasa menyukai kegiatan bermain. 

Mungkin bagi sebagian anak, permainan dalam kegiatan merupakan wahana yang dapat dijadikan sarana komunikasi yang efektif dan tunjangan edukatif dalam rangka menunjang tumbuh kembang mereka. Sedangkan bagi orang dewasa, bermain merupakan kegiatan untuk mengisi waktu luang atau untuk menghilangkan rasa jenuh karena kepenatan aktivitas sehari-hari.

Seiring dengan perkembangan peradaban dan teknologi yang semakin hebat, ragam permainanpun mengalami penyesuaian sesuai dengan tingkat kebutuhan, kebermaknaan, kesulitan dan yang terutama adalah level kesenangan yang ditimbulkan. 

Beberapa permainan tradisional mulai ditinggalkan dan banyak diantaranya diadopsi ke dalam bentuk yang baru atau malah dimodifikasi ke dalam bentuk baru. 

Permainan tradisional yang berbasis permainan manual yang dipraktekkan dalam dunia nyata mulai beranjak menuju permainan modern digital yang dapat dimainkan melalui media elektronik ataupun internet. Pemain tidak harus keluar rumah untuk melakukannya, tetapi dengan mengakses melalui komputer ataupun telepon genggam. 

Selain itu, permainan gim modern banyak menghadirkan jenis permainan dengan sajian menarik sehingga membuat para pemain merasa terhibur, tertantang dan tertarik untuk memainkan permainan tersebut.

Permainan gim modern mencakup permainan luar jaringan dan dalam jaringan. Untuk bisa memainkan gim, terlebih dahulu harus mempersiapkan perangkat keras yang memadai dan mendownload perangkat lunaknya ke dalam komputer ataupun perangkat seluler terlebih dahulu sebelum memasangnya. 

Pada gim dalam jaringan, perangkat harus terhubung ke jaringan internet dan biasanya memerlukan pendaftaran terlebih dahulu. Beberapa diantaranya ada yang memerlukan biaya untuk akses keanggotaannya ataupun untuk biaya pembelian terhadap kelengkapan atau karakter khusus yang disediakan.

Ditengarai datangnya gim ke Indonesia pada tahun 1990-an, dimulai dengan beberapa jenis gim dalam jaringan yang tidak terikat kepada alur cerita, gim ini sangat digemari karena menawarkan kekuasaan penuh atas karakter yang diciptakan serta memberikan banyak pilihan pada setelan karakternya. Karakter bisa didesain kuat, lemah, pemarah dan lain-lain sesuai dengan keinginan pemain. Terdapat berbagai level dan kelengkapan yang tersedia dalam gim tersebut. 

Dengan adanya level tersebut menjadikan para pemain merasa tertantang untuk melanjutkan ke level yang lebih tinggi. Dalam setiap level para pemain disuguhkan berbagai tantangan, dari tantangan yang sangat sederhana dan mudah hingga menuju ke tantangan yang lebih kompleks dan rumit. Ada kepuasan dan kebanggaan tersendiri setiap kali menaklukkan tantangan tersebut.

Seiring perkembangan teknologi, beberapa produsen perangkat seluler memasukkan gim yang terpasang ke dalam kelengkapan aplikasi yang dapat diunduh dan dipasang ke perangkat seluler dengan mudah. 

Permainan yang paling terkenal adalah jenis konstruksi, permainan yang tidak terfokus pada sebuah cerita, melainkan hanya dimainkan untuk bersenang-senang sebagai pengisi waktu senggang atau hanya untuk mencari nilai tertinggi. 

Gim dalam jaringan terkadang melibatkan interaksi dengan para pemain dalam jumlah besar. Aktifitas penyiaran permainan ini mendapatkan tanggapan tinggi dan menumbuhkan antusias dari banyak pengikut bagi beberapa pemain yang mempunyai keahlian tertentu dalam memainkannya. 

Siaran langsung atau video rekaman siaran langsung dari seseorang yang sedang bermain gim semakin digemari dan mendapatkan popularitas yang tinggi, dibuktikan dengan banyaknya penonton dan pengikut di akun Youtube atau Facebook mereka.

Di Indonesia tercatat 30 juta anak sebagai pengguna internet aktif yang menggunakan internet untuk bermain gim dalam setiap harinya. Sebenarnya gim tersebut didesain dengan batasan umur, tetapi pada prakteknya proses konfirmasi pembuatan akun sampai verifikasi usia, bukan suatu masalah yang bisa mencegah anak-anak untuk mengakses gim di luar batasan usianya. Terkadang gim sarat dengan isi berbau pornografi, fantasi, kekerasan, kriminalitas dan kata-kata kasar.

Permainan gim dalam jaringan membuat pemainnya betah untuk berlama-lama memainkannya karena terkadang tidak ada batasan capaian yang mengakibatkan kecanduan penggunanya untuk terus-menerus memainkannya sepanjang waktu dan sesuka hati.

Kecanduan gim dalam jaringan di kalangan anak dan remaja di Indonesia, bukanlah fenomena baru dan belum dianggap sebagai masalah serius. Kecanduan gim dalam jaringan memberikan dampaknya terhadap kondisi fisik dan psikologis. Kecanduan gim juga memicu tindakan kriminal. 

Pernah dilaporkan ada kasus tujuh remaja yang mencuri uang, rokok, dan tabung gas di toko untuk membayar sewa alat gim dalam jaringan dan dua remaja merampok penjual nasi goreng untuk mendapatkan uang untuk bermain gim dalam jaringan. Kecanduan bermain gim dalam jaringan di kalangan pelajar adalah fenomena yang memprihatinkan. Hal ini harus ditanggapi secara serius karena kete

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun