Permainan yang paling terkenal adalah jenis konstruksi, permainan yang tidak terfokus pada sebuah cerita, melainkan hanya dimainkan untuk bersenang-senang sebagai pengisi waktu senggang atau hanya untuk mencari nilai tertinggi.Â
Gim dalam jaringan terkadang melibatkan interaksi dengan para pemain dalam jumlah besar. Aktifitas penyiaran permainan ini mendapatkan tanggapan tinggi dan menumbuhkan antusias dari banyak pengikut bagi beberapa pemain yang mempunyai keahlian tertentu dalam memainkannya.Â
Siaran langsung atau video rekaman siaran langsung dari seseorang yang sedang bermain gim semakin digemari dan mendapatkan popularitas yang tinggi, dibuktikan dengan banyaknya penonton dan pengikut di akun Youtube atau Facebook mereka.
Di Indonesia tercatat 30 juta anak sebagai pengguna internet aktif yang menggunakan internet untuk bermain gim dalam setiap harinya. Sebenarnya gim tersebut didesain dengan batasan umur, tetapi pada prakteknya proses konfirmasi pembuatan akun sampai verifikasi usia, bukan suatu masalah yang bisa mencegah anak-anak untuk mengakses gim di luar batasan usianya. Terkadang gim sarat dengan isi berbau pornografi, fantasi, kekerasan, kriminalitas dan kata-kata kasar.
Permainan gim dalam jaringan membuat pemainnya betah untuk berlama-lama memainkannya karena terkadang tidak ada batasan capaian yang mengakibatkan kecanduan penggunanya untuk terus-menerus memainkannya sepanjang waktu dan sesuka hati.
Kecanduan gim dalam jaringan di kalangan anak dan remaja di Indonesia, bukanlah fenomena baru dan belum dianggap sebagai masalah serius. Kecanduan gim dalam jaringan memberikan dampaknya terhadap kondisi fisik dan psikologis. Kecanduan gim juga memicu tindakan kriminal.Â
Pernah dilaporkan ada kasus tujuh remaja yang mencuri uang, rokok, dan tabung gas di toko untuk membayar sewa alat gim dalam jaringan dan dua remaja merampok penjual nasi goreng untuk mendapatkan uang untuk bermain gim dalam jaringan. Kecanduan bermain gim dalam jaringan di kalangan pelajar adalah fenomena yang memprihatinkan. Hal ini harus ditanggapi secara serius karena kete
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H