Mohon tunggu...
Jauhari umar
Jauhari umar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pendidikan Politik yang Nyata

19 Desember 2018   20:30 Diperbarui: 20 Desember 2018   08:24 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan umum telah berlangsung dan sekarang kita akan memasuki pemilihan pemilihan presiden 2019 yang tinggal menghitung bulan, lima tahun sudah masyarakat indonesia menanti pesta demokrasi untuk perubahan kesejahteraan dan kehidupan bagi segenap bangsa indonesia. 

Tetapi apakah pada pemilihan presiden tahun ini rakyat indonesia dapat diantar pada gerbang kemerdekaan, yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur sesuai dengan UUD1945. Sistem demokrasi adalah sesuatu sistem politik yang kekuasaannya berada ditangan rakyat dengan melakukan kontrol terhadap kekuasaan, kebebasan, berpartisipasi, dan kebebasan bersuara, dan diserahkan ke pemerintah sebagai penyelanggaraannya. 

Sistem demokrasi telah dianut oleh negara Indonesia diserahkan oleh kolonial belanda pada tanggal 29 desember 1949. Prinsip demokrasi  yaitu "rule by the poeple" yang prinsipnya adalah demokrasi perwakilan merupakan kontrol rakyat terhadap penenetapan kebijakan, persamaan kedudukan dalam praktik politik, kebebasan politik, dan prinsip demokrasi. 

Mayoritas terlepas dari pengertian dan prinsip dari demokrasi. Mayoritas terlepas dari pengertian dan prinsip dari demokrasi, saya pernah membaca buku berjudul "Demokrasi Overdosis" yang ditulis oleh iranda yudha. 

Dalam buku ini digambarkan bahwa demokrasi bagaikan obat untuk masyarakat, dimana obat itu dapat digunakan untuk menyembuhkan juga berdampak mematikan jika tidak sesuai takaran alias "over dosis", hal itu justru akan mengakibatkan gagalnya proses penyembuhan dan demokrasi yang ada malahan akan menjadi demokrasi liberal yang mengarah ke liberalisasi ekonomi dan akan menyebabkan munculnya penyakit yang kronis dalam masyarakat sehingga demokrasi yang dijalankan akan mengalami kelumpuhan bahkan kematian. 

Demokrasi di Indonesia lebih pantas di definisikan sebagai sebuah cara untuk mengisi posisi jabatan-jabatan publik melalui persaingan-persaingan untuk mengisi posisi jabatan-jabatan publik melalui persaingan-persaingan untuk merebutkan suara rakyat. Lihat saja perilaku para calon-calon pemimpin bangsa ini pada masa kampanye sekarang, mereka bagaikan pengemis yang sedang mengemis untuk mendapatkan suara rakyat sehingga kursi-kursi kekuasaan dapat diperolehnya, tetapi setelah kursi kekuasaan telah terisi maka

A. Realitas data dan problem

Dapat kita lihat berdasarkan realitas yang ada politik di zaman sekarang hanya di buat permainan belaka Cuman obral janji janji manis yang di lontarkan ketika belum menjadi pemimpin yang terpilih akan tetapi ketika sudah jadi pemimpin akan lupa janji yng di ucapkan sebelum jadi sama dimana rakyat di buat antri untuk mendapatkan sembako, antri untuk mendapatkan bantu langsung tunai (BLT) dan antri untu mendapatkan BBM , apakah itu merupakan kemakmuran serta kesejahteraan yang sesuai dengan tujuan dari terlaksananya demokrasi di Indonesi sebagai peluang bagi setiap orang untuk mendapatkan kesejahteraan dan kemakmuran yang di capai melalui negara sebagai penyelenggaraanya ,

Demokrasi yang ada di Indonesia seakan hanya sebagai pemenuhan hak hak politik semata ,pemerintahan telah melepaskan peranya sebagai pelindung dan pemenuhan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat contohnya saja para pemimpin bangsa ini mengambil cuti untuk kepentingan kampanye politik partai

Sangat terlihat jelas dimana mereka menanggalkan peran mereka yang harusnya menjalankan fungsinya dalam pemerintahan.demokrasi telah mengalami kelumpuhan dan hanya menjadi topeng di balik penguasa yang mengodopsinya kemudian menjadikannya sebagai ajang tebar pesona dengan memberikan janji -janji manis yang akan di lupakan jika telah mendapatkan kursi kekuasaan

Rakyat sendiri yang akan menjadi saksi sebelum dan sesudah pemilihan umum nanti dimana pada masa kampanye ini dapat kita dengar teriakan teriakan di seluruh pelosok Indonesia ,sedangkan di media mereka bagaikan artis yang sedang populer yang muncul di setiap stasiun Tv dan setelah keinginan mereka tercapai duduk manis di kursi yang di inginkan akan diam selamanya  dan hanya merokok, makan, minum, tidur, korupsi dll. ilmu dari para calon pemimpin bagsa demokrasi di Indonesia di jadikan sebagai ajang persaingan para penguasa

Berbagai macam cara di lakukan untuk mendapatkan suara rakyat sehingga kursi kekuasaan dapat di peroleh yang tidak menjunjung nilai nilai luhur pancasila yang tidak lagi di junjung tinggi ,sehingga melahirkan pendidikan politik yang buruk di negri pertiwi ini untuk para generasi muda mendatang berdasarkan problem yang ada jelang pemilu 2019 

Terdapat berbagai macam pelanggaran yang terjadi, antara lain, pertama saling berkata mulut antar calon pemimpin kita, kedua kampanye politik dangdut, di mana dangdu menjadi budaya kampanye turun menurun di lakukan dengan menyajikan menyanyi dengan goyagan-goyangan mautnya kepada anak anak, ketiga calon legislatif mantan narapidana untuk memimpin negri ini, ke empat politik uang dimana para penguasa membayar masyarakat untuk memilik politi parai mereka ke lima, politik anarki diman terjadi pertikaian antara kubu kubu penguasa dan ke enam

Politik agama di mana agama dijadikan daya tarik untuk mendapat inspirasi dari masyarakat, sngat disayangkan jika sistem demokrasi ini masih masih di warna dengan pelanggaran pelanggaran tersebut, bagaimana genersai muda nanti kedepan jika pendidikan yang di ajarkan oleh para calon pemimpin bangsa seperti ini. Apakah mereka akan mengikuti jejak yang sama karena pendidikan yang mereka dapatkan adalah demikian ataukah mereka melakukan perubahan terhadap negri tercinta ini?

Suara hati rakyat jangan salahkan kami karena kami sebaai rakyat Indonesia menati sebuah perubahan yang akan terjadi setelah terselenggrakan pemilihan umum nanti, akan tetapi kepastian itu jauh dari harapan kami denagan meliahat perilaku calon calon pemimpin negara ini beringkah untuk mendapatkan kekuasaan belum lagi di tambah dengan ketidaksiapan pemerintah untuk merayakan pesta demokrasi 2019

Jika kami memilih menjadi pendukung partai golongan putih bukan berrti kami tidak mendukung pesta demokrasi tetapi merupakan bagian dari kedewasaan politik yang mana kami sadara bahwa kami bukan rakyat yang sedang di bodohkan oleh para penguasa dengan janji -janji manisnya, demokrasi diindonesia akan berjalan di tempat apabila calon pemimpin adalah sosok yang sama, semoga rakyat dapat memberikan pilihan yang benar dan dapat belajar dari sejarah sejarah kepemimpinan para calon politik yang sudah sudah sehingga hak-hak dasar yang harus di dapatkan oleh rakyat dapat terpenuhi dan sesuai dengan cita-cita bangsa ini dari sistem demokrasi Indonesia.

B. Teori Filsafat pendidikan

Upaya untuk mengaitkan filsafat dengan politik pendidikan dalam masyarakat juga terdapat dalam pemikiran tokoh tokoh teori kritis yang menurut theodor adorno membedakan dirinya dari teori tradisional dengan mengklaim sebagai teori yang memiliki maksud praktis dalam hal ini teori praktis menemukan inspirasinya dalam 'theses on feurbach"para filsuf hanya menginterprestaikan dunia dengan bergam cara padhal yang lebih penting adalah bagaimana mengubahnya

Teori Kritis merupakan kritik terhadap kapitalisme apropriasinya atas nilai nilai kolektif dan komodifikasinya atas segala aspek masyarakat modrn,ia memberikan pemahaman yang lebih baik atas kondisi kondisi sosial sekarang ,bagaimana kondisi-kondisi ini berubah bagaimana kondiisi ini ditransformasikan bagaimana kondisi ini berinteraksi satu sama lain

hukum hukum apa yang mengatur transformasi mereka dan bagaimana konsi kondisi itu di pertahankan ke absahanya ,tugas yang kompleks ini di capai melalui pendekatan multi disiplin yang memadukan berbagai perspektif yang berasal dari banyak bidang kajian yang berbeda, bidang bidang ini termasok kajian ekonimi, sejarah, filsafat, politik, psikologi dan sosiologi namun  tidak berarti  bahwa teori kritis hanya terbatas pada bidang -bidang ini, teori kritis hakikatnya bersifat swa-refleksi  dan di kendalikan nilai tujuan akhir dari teori kritis adalah menstransformasikan masyarakat sekarang menjadi masyarakat yang adil, rasional manusiawi dan damai.

C. Analisis dan solusi

Sebagai masyarakat kita haarus lebih mengenal apa itu politik sendiri, olitik secara garis besar merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat antara lain berwujud proses pembuatan keputusan,khususnaya dalam negara, pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. 

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstutional .kita tahu negara kita adalah negara hukum yang dimana semua peraturan di atur oleh negara kita, politik di Indonesia masih lekat dengan masalah yang bersifat kesukuan yang dimana proses pengambilan keputusan akan sesuatu di dasarkan ada masalah asal usul,  status sosial yang bersifat individual, maka dari itu kita sebagi masyarakat bisa lebih mengerti dan mengenal politik di negara kita sendiri sejak usia dini kita tahu politik di negara kita Indonesia

Sekarang ini di lihat oleh negara lain yang mana persainagn antara partai partai politik yang bersaing untuk maju ke posisi depan kekuasaan mengenal politik di usia pendidikan sangat lah penting dimana kita lebih di ajarkan bisa memahami sesuatu kekuasaan dan bisa bertanggung jawab akan apa yang kita kuasai .orang tua tentu saja berperan untung mengajarkan anaknya untuk bisa mengerti politik pendidikan

Tidak secara langsung orang tua memberikan ajaran untuk anak mereka dengan hal hal kecil misalnya anakpun memiliki hak menentukan apa yang menjadi miliknya itu juga merupakan suatu politik kekuasaan dimana anak juga berhak menguasi apa yang dia punya ,jadi kita sebagai penerus bangsa harus bisa membedakan setiap politik yang ada, kekuasaan bukanlah hal yang bisa membuatmu bangga ,politik yang baik seharusnya bisa mengnal negara kita sendiri bukan memalukan negara kita sendiri pada negara lain,  kemajuan suatu negara ada apa setiap politik negara tersebut dimana politik suatu negara yang buruk bisa berdampak pada kinerja negara itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun