Oleh: Jauharatul Uyun
Dunia terus berputar, dan takdir seseorang telah ditentukan oleh sang Khaliq. 11 juli 2017 aku ditakdirkan untuk melanjutkan pendidikanku di STIBA AR-RAAYAH Sukabumi, Jawa Barat. Perjalanan jauh dari Aceh ke Sukabumi akhirnya berhasil kutempuh. Tinggal menghitung langkah, gerbang berwarna kuning dari berkejauhan mulai terlihat, hatipun berdebar semakin kencang.Â
Alhamdulillah aku mulai memasuki gerbang yang menjulang tinggi, dan ku mulai menapakkan kedua kakiku diatas kerikil hitam yang penuh makna kehidupan. Kulanjutkan langkahku, dan aku melihat pemandangan yang luar biasa akan keindahannya. Sebelah kanan dan kiri ku penuh dengan pepohonan hijau yang memberikan kesejukan, dan rerumputan indah yang dibasahi embun suci.Â
Kutegakkan pandanganku untuk melihat hal-hal yang istimewa lainnya yang akan aku dapatkan dalam perjalanku. Pandanganku tiba-tiba langsung tertuju pada sebuah bangunan yang sangat menabjubkan, tempat berkumpulnya umat islam untuk menyembah rabb-Nya, bangunan itu adalah mesjid.
Mesjid Ar-raayah adalah tempat utama para penghuni Ar-raayah untuk beribadah. Dinding-dinding masjid tersebut menjadi saksi akan suara mereka yang merdu meramaikan tempat ini. Mesjid ini sangatlah luas dan terdiri dari dua lantai, lantai pertama untuk jamaah laki-laki dan lantai dua untuk perempuan.Â
Masjid yang memberikan ketenangan bagi siapa yang memasukinya ini, memiliki keunikan terkhusus yaitu masjid yang dibangun tanpa ada tiang penahan ditengah bangunan (tiang yang biasanya memisahkan barisan antara jamaah), akan tetapi bangunan ini berdiri dengan sangat kokoh selaknya masjid lain yang menggunakan tiang penahan bangunan.
Ar-raayah sangatlah luas, luas dalam berbagai hal, dari segi tanah maupun ilmunya. Apabila seseorang mengelilinginya dengan kedua kaki, maka ia akan merasakan lelah sehingga sandi-sandi kakinya seakan mau terpisah. Dan para penghuni Ar-raayah bukanlah sembarang orang, mereka adalah orang-orang yang terpilih dan dipercayai Allah untuk menghidupkan lingkungan yang penuh keberkahan dan saling mengajak saudaranya dalam kebaikan.
Mereka orang-orang yang mempunyai tekad luar biasa dalam berjihad fisabilillah, memiliki semangat yang berkobar untuk mengembalikan kebangkitan islam yang sedikit demi sedikit mulai dihapus oleh kaum kafir para musuh islam.Â
Motivasi yang tidak pernah berhenti terus tertutur dari mulut para pendidik mahasiswa/i Ar-raayah yang memiliki satu tujuan, yaitu demi menggapai ridho Allah dan mengharapkan surganya. Tali persaudaraan diantara pendidik dan pelajar sangatlah kuat seperti orang tua dan anak kandungnya. Inilah keistimewaan yang ada pada agama islam, kekuatan silahturrahmi yang begitu indah.
Beribu kenikmatan terus mengalir kepada penghuni Ar-raayah. Kenikmatan terus mengajari mereka akan penting dan indahnya bersyukur kepada sang khaliq yang maha kuasa akan segala-galanya. Sungguhlah tempat ini memberikan ketentraman bagi penghuni Ar-raayah. Orang-orang yang dermawan terus mengeluarkan harta mereka untuk membantu penghuni Ar-raayah dalam memenuhi kebutuhan mereka.Â
Tidak ada rasa takut akan berkurangnya harta mereka setelah menginfaqkan kepada penghuni Ar-raayah, karena mereka orang-orang yang menuntut ilmu dijalan Allah, dan penghafal kitab suci al-Quran. Sungguh indah lingkungan ini, lingkungan yang didamba-dambakan setiap muslim.