Stoikisme mengajarkan diri saya untuk memahami dan mencintai diri saya sendiri. Exactly, saya harus menyelesaikan urusan saya sendiri sebelum saya avail untuk lingkungan saya. Dengan begini, saya merasa jauh lebih all out dan ikhlas menjalankan fungsi saya sebagai zoon politicon.Â
Akhirnya, saya menggeser adagium saya dari runs, menjadi walks. Dari berlari menjadi berjalan. Bagi saya, ini bukan sebuah kemunduran, tapi ini pilihan konsekuensi. Sebab kemungkinan lelah jauh lebih kecil, kendatipun durasi untuk sampai mungkin jauh lebih lama. Bagi saya berhasil dan gagal adalah sebuah perjudian. Tetap berusaha, dan berserah. Tujuan tidak akan pernah hilang, mimpi-mimpi masih terus hidup dan saya masih bersama waktu. Teruslah berjalan,