Interaksionisme Simbolik dalam Konteks Penutupan TikTokShop bagi Affiliator: Memahami Dinamika Sosial dan Makna Dalam Interaksi Online
Oleh : Jatmiko Suryo Gumilang, S.Pd, M.Sos
I. Pendahuluan
Dalam era digital yang terus berkembang, platform media sosial telah menjadi pusat interaksi sosial dan pemasaran. Salah satu platform yang memainkan peran penting dalam ekosistem media sosial adalah TikTokShop. Namun, penutupan TikTokShop telah mengubah lanskap bagi affiliator, memaksa mereka untuk memahami kembali cara mereka berinteraksi dengan audiens dan produk yang mereka promosikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi teori interaksionisme simbolik dalam konteks penutupan TikTokShop bagi affiliator, memahami bagaimana makna dan simbol-simbol dalam interaksi online mempengaruhi dinamika sosial dan ekonomi affiliator.
II. Dasar-dasar Interaksionisme Simbolik
Interaksionisme simbolik adalah teori sosiologi yang menekankan pentingnya simbol dan makna dalam interaksi sosial. Menurut teori ini, individu memberi makna pada objek dan situasi berdasarkan simbol-simbol yang mereka miliki. Dalam kasus affiliator TikTokShop, simbol-simbol ini mencakup produk yang mereka promosikan, citra merek, dan hubungan dengan pengikut mereka.
III. Makna Produk dan Citra Merek
Dalam interaksionisme simbolik, produk bukan hanya benda fisik; mereka juga membawa makna simbolis. Affiliator menggunakan produk sebagai simbol untuk membangun identitas mereka sendiri dan identitas merek yang mereka promosikan. Dengan penutupan TikTokShop, affiliator kehilangan akses ke produk-produk ini sebagai simbol, memaksa mereka untuk mencari produk lain untuk membentuk identitas online mereka.
IV. Hubungan dengan Pengikut dan Dukungan Sosial
Affiliator membangun hubungan dengan pengikut mereka melalui interaksi online. Dalam interaksionisme simbolik, interaksi ini adalah proses pemberian makna bersama. Affiliator memberikan makna pada produk dan merek, sementara pengikut memberi makna pada affiliator tersebut. Penutupan TikTokShop mengubah dinamika interaksi ini, karena affiliator harus menjelaskan perubahan ini kepada pengikut mereka dan mempertahankan dukungan sosial mereka dalam situasi yang berubah.
V. Identitas Online dan Pengaruh Sosial