Pada tahun 1970 Sukarno bahkan meminta Hatta sebagai wali nikah putranya, Guntur Soekarnoputra. Kala itu Soekarno sedang sakit-sakitan dan menjadi tahanan politik rumahan di Wisma Yaso "Minta pa Hatta untuk menjadi walimu" bisikan lirih Soekarno pada putranya. Permintaan ini langsung disampaikan kepada bung Hatta melalui ibu Fatmawati, bung Hatta langsung merespon dengan cepat dan menyatakan bersedia. Sontak, Guntur berlari kegirangan ke kamar kecil dan menangis sepuasnya.
Akhir Cerita
Pada 16 Juni 1970, Hatta berada di samping Soekarno yang terbujur lemas di tempat tidur. Rupanya ini pertemuan terakhir kedua proklamator dan sesuatu yang mengharukan terjadi pada pertemuan ini. Bung Karno memandang Bung Hatta beberapa lama kemudian mengucapkan kata-kata yang sulit dipahami "Hou gaat met jou ?" (apa kabar?).
Tak lama kemudian air mata Soekarno menetes di antara bantal sambil melihat bung Hatta yang terus memijiti lengan Bung Karno. Tak ada kata-kata lebih lanjut, mereka berdua saling memandang. Mungkin keduanya saling mengenang perjuangan bersama sejak puluhan tahun silam.Â
Pada 21 Juni 1970, Bung Karno menghembuskan nafas terakhirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H