Mohon tunggu...
Jati Pertiwi
Jati Pertiwi Mohon Tunggu... -

never too old to play

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pasrah Memasrah

21 November 2010   05:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:26 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Haiii...” mataku langsung berbinar dengar sapaan itu.
“Eh, mbak...” hamdalah pun berkali-kali kuucapkan dalam hati.

Angkot berbelok mendekati gedung kantor. Kukeluarkanlah pecahan yang merisaukanku itu. Ternyata senior dari Accounting itu melihat.

“Wi, duit lo goban tu?”
“Ho-oh... nanti aku bayarin aja deh, mbak, biar gak diomelin si abang supir.”
“eh, gak usah... udah, gw bayarin aja, dari pada kena semprot supir angkot pagi-pagi gini. Eh, lo cuma 2rb kan?”
“He-eh... “ tersenyum lebar dan sumringah, “Makasih banyak ya, mbak. The best in town lah lo.”

Ternyata kekhawatiran adalah sia-sia.

Dari contoh sederhana kedua kejadian di atas aku jadi semakin yakin bahwa ketika kita memasrahkan sesuatu justru kita mendapatkannya. Penyerahan diri kita sepenuhnya, dan kepercayaan diri kita kepada Sang Pengatur lah yang utama. Dia tahu yang terbaik untuk kita, plus efek dan dampak dari pemberianNya, jika kita benar-benar memperhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun