Bangsa kita juga pernah mengalami hal serupa di ajang Piala AFF 2010. Dominasi timnas Indonesia di turnamen itu mengalami antiklimaks di babak final kontra musuh bebuyutan, Malaysia. Salah satu penyebabnya adalah rasa optimis yang terlalu kelewatan di kalangan para pendukungnya. Polanya juga sama. Berawal dari supporter, media, lalu merembet ke tim. Kita bahkan ditampar lebih keras karena kalah di partai puncak.
Selalu ada hikmah di setiap kejadian. Ya, di sini kita belajar untuk tetap rendah hati dan tidak meremehkan. Keangkuhan hanya akan membuatmu cepat terjatuh. Mungkin ini sudah menjadi tabiat manusia. Cepat puas dan lalai menjadi sifat umum kita sebagai manusia.Â
Ternyata, pepatah sekali lagi membuktikan kebenarannya. Orang-orang di puncak gunung selalu melihat orang-orang di bawahnya begitu kecil, namun ia tak pernah menyadari bahwa orang di puncak gunung itu bahkan hampir tak terlihat bagi orang di bawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H