Dalam pandangan penulis, Balaputradewa dapat menjadi raja di Swarnadwipa karena faktor perkawinan. Balaputradewa kawin dengan putri raja Swarnadwipa, dan ketika mertuanya meninggal, dirinya lah yang mewarisisi kekuasaannya.Â
Sebagai pangeran dari Medang (Jawa) dan cucu dari penguasa Jawa sekaligus penguasa Sriwijaya (Sumatera dan Semenanjung Malaya) hingga Khmer di Kamboja, tentunya hal tersebut bukan sebuah persoalan yang sulit bagi Balaputradewa untuk menjadi raja di daerah taklukan kakeknya.
Jadi dapat dikatakan pula bahwa prasasti Nalanda dipergunakan oleh Balaputradewa sebagai sarana untuk melegitimasi kekuasaannya di Swarnadwipa karena dirinya berasal dari Medang (Jawa) dan bukan dari Swarnadwipa.
Sumber bacaan:
- Wikipedia, Prasasti Nalanda
- Wikipedia, Prasasti Mantyasih
- Kemendikbud, Prasasti Wanua Tengah III.
- Anton O. Zakharov, THE AILENDRAS RECONSIDERED Nalanda-Sriwijaya centre working paper series, no. 12, Aug 2012.
- Baskoro Daru Tjahjono, Mataram Kuna: Agraris atau Maritim, Indonesiana Platform Kebudayaan. Kemendikbud, 18 Agustus 2017.
- Risa Herdahita Putri, Orang Jawa Yang Bertahta Di Sumatera, Historia 15 Mei 2018.
podjok pawon, Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H