Hubungan Jeka dkk ini dengan Pak Lurah serta keluarganya pun terjalin dengan baik. Dan Jeka dkk pun menyadarai bahwa mereka ini adalah orang luar yang menumpang tinggal sementara di rumah orang nomer satu di desa itu. Jadi harus pintar-pintarlah menjaga kondisi dan suasana di rumah pondokannya itu.
Membantu pekerjaan yang ada di rumah Pak Lurah itu adalah hal bisa dilakukan untuk mendapatkan nilai plus di mata keluarga Pak Lurah. Misalnya membantu  menjemur cengkeh di halaman rumah Pak Lurah atau mencuci mobilnya.
Berangkatnya oleh Pak Lurah diajak mampir warung soto khas daerah itu untuk sarapan yang kedua, terus di kabupaten dapat snack plus makan siang dan ini yang tak disangka-sangka, dapat amplop yang tentu saja isinya duit lah, wkwkwk. Dan pulangnya masih jajan lagi ayam goreng, dibayari Pak Lurah. Sungguh sebuah acara taman gizi yang begitu menyenangkan.
Lalu bagaimana untuk menghindari terjadinya rasa jenuh selama KKN berlangsung. Untuk mengatasinya Jeka dengan memanfaatkan waktu luang untuk bersenang-senang, apa saja bisa dilakukan asal sekiranya aman dan tak mengganggu proker dan tak melanggar tatanan sosial budaya setempat.
Waktu luang di siang hari hingga sore, saat tidak mengerjakan proker, sering dimanfaatkan oleh Jeka untuk ikut keluyuran ke desa KKN yang ada di sebelah bersama Nug dan temannya. Untuk apa? Tak lain adalah untuk bermain di sebuah sungai yang ada kedungnya. Lumayan jernih airnya. Dan yang penting sudah bisa untuk refresing, hehehe.