Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Horor Tirakat ke Goa Langse di Tebing Pantai Selatan yang Curam

2 September 2019   19:21 Diperbarui: 2 September 2019   19:36 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sungguh segar badan setelah minum air dan istirahat di dalam goa itu walau waktunya tak lama karena masih banyak juga yang ingin masuk ke dalam goa dan meminum airnya karena haus. Disana tak ada yang jualan minuman botol plastik atau makanan.

Kami yang sudah keluar dari goa itu kemudian duduk-duduk santai sambil merokok. Pandangan saya tujukan ke laut yang ada di selatannya itu. Seandainya laut pasang tinggi apa nggak klelep ya goa ini pikir saya dalam hati. Mengingat tingginya goa itu bukan mustahil jika pasang naik yang tinggi maka goa ini akan terendam seluruhnya. Ngeri juga...!

Tiba-tiba saja Pak Ab menuruh kami semua mematikan rokok dan mengajak berjalan lagi untuk segera pulang. Saya tak banyak tanya dan segera mengikuti langkahnya.

Seperti saat berangkat turun, kini dengan cara yang sama kami berlima menaiki tebing yang curam itu untuk pulang. Hanya saja saya melihat ada kesan terburu-buru dari Pak Ab dilihat dari cara jalannya dan mendadak jadi pendiam.

Singkat cerita, sesampai di Parangtritis Pak Ab langsung mengajak ambil motor dan segera pulang. Saya ya manut-manut saja dengan apa yang diperintahkan olehnya.

Sesampai di rumah Pak Ab, dan ketiga teman tadi juga sudah pulang ke rumahnya sendiri-sendiri, barulah Pak Ab bercerita mengapa mendadak diam dan tergesa-gesa untuk pulang.

Ternyata ada salah satu dari mereka bertiga yang melakukan tindakan gegabah. Merokok cerutu yang berasal dari sesaji yang mereka lakukan sebelum berangkat ke Goa langse. Tindakan ini jelas merupakan tindakan mengundang  para penghuni laut selatan untuk mendatangi kami semua. Padahal tadi sebelum berangkat mereka semua sudah diwanti-wanti supaya tak merokok cerutu sajen itu.

Untunglah Pak Ab masih bisa membetengi kami berempat ini, jika tidak bukan mustahil kami bisa celaka disana yang mungkin juga bisa pulang tinggal nama. Begitu kata Pak Ab menceritakan apa yang dilihat dengan mata batinnya.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Pak Ab, rasanya saya  mau mengumpat kepada si tolol yang bertindak gegabah itu karena saya tahu siapa orang yang merokok cerutu seperti yang dimaksudkan itu. Benar-benar bikin kapok jika pergi dengan orang macam itu. Benar-benar sembrono tak mengukur kemampuan diri dan membahayakn orang lain dan juga dirinya sendiri.

Jk, 2 September 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun