Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Humor

Modal Kawin

1 Maret 2019   14:08 Diperbarui: 1 Maret 2019   14:15 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat mengobrol santai di gardu ronda, Pringgo menceritakan kisah cintanya yang heroik yang pada akhirnya mampu membuat Mintarsih, gadis cantik yang berkulit halus bak tepung maizena itu tak bisa berpindah ke lain hati.

Dan memang, saat hendak menyunting Mintarsih, Pringgo telah memiliki usaha dan sebuah rumah kecil semi permanen. Meski sederhana namun semua itu dari hasil usahanya membanting tulang, tanpa bantuan orang tuanya.

Hingga saat menyunting Mintarsih pun Pringgo tidak grogi terhadap calon mertuanya. Dia merasa bahwa sudah punya modal yang akan dipergunakan untuk menghidupi calon isteri dan anaknya kelak.

Kuntoro, Purnomo, Sarijo dan Tumijo yang mendengarkan kisahnya pun mengangguk-angguk kareana  mengerti betapa kerasnya perjuangan Pringgo saat hendak menyunting Mintarsih .

Sejenak suasana menjadi hening saat Pringgo sudah mengakhiri kisahnya. Namun tak berapa lama kemudian ganti Purnomo yang menceritakan kisah cintanya sampai berhasil menyunting Wuryani.

Sambil senyum-senyum, Purnomo berkata,"Dulu waktu disuruh melamar Wuryani, modalku hanya "ma lima" alias madhep, mantep, mangan, melu, morotuwo". Setelah selesai bicara seperti itu Purnomo lalu tertawa.

"lha mau bagaimana lagi? Orang belum mapan kerja koq diuber-uber disuruh kawin. Lagi pula mertua juga baik hati koq mau menerima aku apa adanya, hehehe, "imbuh Purnomo mengakhiri ceritanya.

Terjemahan bebas:

Ma lima = kelima ma

Madhep = menghadap

Mantep = mantap

Mangan = makan

Melu = ikut

Morotuwo = mertua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun