Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Humor] Peniti

14 Mei 2016   16:52 Diperbarui: 15 Mei 2016   09:11 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pakne, tumben pake baju rapi dimasukkan segala dan harum mewangi !” tegur Titi kepada Kuntoro suaminya dengan tersenyum geli.

“Mau ke Balai Desa, diundang rapat. Bune koq malah senyum-senyum, apa aneh kalo aku dandan?” Kuntoro balik bertanya.

“Gak papa, cuma itu ‘pintu jendelanya’ masih terbuka … hihihi” Balas titi sambil tertawa kecil.

“Waduh …. Hahahaha ….!” Kuntoro tertawa dan langsung balik kanan masuk kamar.

Di dalam kamar, Kuntoro membetulkan retsluiting celananya yang ternyata masih terbuka. Berkali-kali dibuka ke bawah dan ditarik ke atas, tetap saja tidak bisa menutup. Retsluiting celanayanya sudah rusak.

Tanpa pikir panjang, Kuntoro lalu mencari peniti untuk menutupkan retsluiting celanya. Dengan baju yang semula dimasukkan kini jadi dikeluarkan untuk menutupi peniti di celana bagian atasnya.

Titi yang melihat suaminya memakai peniti untuk mengganti retsluiting celana menjadi tertawa.

“Pakne nanti kalo penitinya lepas bisa nyate ‘manuk kututmu’ lho … hihihi … !Canda Titi.

“Wah, bune … bune janganbercanda kayak gitu to!” Kuntoro menanggapi candaan isterinya.

“Nggak begitu pakne, soalnya kalo nanti penitinya lepas, orang-orang yang tau kalo ‘menuk kututmu’ kesate itu bukannya menolong tapi malah tertawa dulu melihat sampeyan kejet-kejet megangi ‘sate kutut’ . Baru kalo sampeyan sudah pingsan,  mereka akan menolong membawa pakne ke UGD … hihihi! Canda Titi.

Kuntoro yang merasa ditegur isterinya dengan bercanda lalu melepaskan celananya. Dengan masih memakai celana pendek, Kuntoro lalu menyambar sarung dan bergegas pergi ke Balai Desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun