Mohon tunggu...
Jati Kumoro
Jati Kumoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - nulis di podjok pawon

suka nulis sejarah, kebudayaan, cerpen dan humor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Joglo Kotagede dari Dekat

3 Februari 2014   17:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Joglo merupakan salah satu bangunan kuno yang masih banyak dijumpai di Kotagede, meski secara perlahan semakin sedikit saja jumlahnya. Apalagi sudah banyak banguna joglo yang rusak berat saat terjadi bencana gempa bumi Mei 2006, sehingga tidak sedikit sisa-sisa kayu runtuhan rumah joglo yang kemudian dijual begitu saja dengan harga yang murah saat itu. Patut disyukuri,  masih ada  rumah joglo yang berhasil direnovasi kembali yang boleh dikatakan tanpa ada perubahan dari bentuk asli bangunan tersebut, yang dilakukan secara mandiri. Artinya,  bangunan ini direnovasi dengan biaya sendiri oleh pemiliknya atau oleh ahli waris dari pemilik rumah joglo. Salah satunya adalah  rumah joglo milik Bapak R. Noordjohan (alm), yang terletak di Kampung Citran, Jagalan Kotagede, yang direnovasi oleh ahli warisnya.

Foto: Bangunan rumah joglo milik Bapak R. Noordjohan diambil dari sisi barat-selatan pendopo.

13914188821157328059
13914188821157328059
Foto:  Bangunan pendopo diambil dari sisi utara dan   perhatikan langit-langit bangunannya yang diberi tutup lembaran-lembaran kayu, sehingga usuk maupun reng kayu dan gentengnya tidak kelihatan.

1391078316682936366
1391078316682936366
Foto: Bagian tengah atas dan ukiran kayu melintang yang diantara  4 soko guru pendopo.

13910734542062991741
13910734542062991741
Foto: Bangunan emperan disisi timur pendopo.

1391074425240390630
1391074425240390630
Foto: Sebagian bangunan pringgitan yang atapnya bergenteng sirap (genteng yang berbentuk seperti sirip ikan), dan disebelah timur tampak pintu masuk ke rumah lewat gandok wetan yang merupakan pintu sehari-hari dilewati.

1391420694881161743
1391420694881161743
Foto: Salah satu daru 4 tiang tiang penyangga pringgitan yang berbentuk ulir-uliran.

1391421084982932455
1391421084982932455
Foto: Angin-angin (krepyak, dalam bahasa Jawa) yang terletak diatas pintu masuk ke ndalem rumah joglo. Perhatikan sisa-sisa prodo yang berwarna kuning keemasan yang masih tampak menempel pada ukiran-ukirannya.

1391421391822044860
1391421391822044860
Foto:Senthong Tengah.

1391421440452847418
1391421440452847418
Foto: Senthong Tengen (kanan)

13914219061757508024
13914219061757508024
Foto: Senthog Kiwo (Kiri)

1391421621388578517
1391421621388578517
Foto: Ukiran yang melintang diatas, diantara keempat soko guru bangunan di ndalem (joglo), yang berwarna warni.

1391422127847975791
1391422127847975791
Foto:  Gandok Kiwo, bagian tengah lantai  yang menuju pintu diubah ketinggiannya mendekati lantai kanan-kirinya.

13914223941482174132
13914223941482174132
Foto : Kondisi pawon (dapur)  yang masih utuh yang memakai atap rumah kampung, sementara bangunan di sebelah timurnya ini dibangun seadanya, karena sewaktu gempa Mei 2006, bangunan ini rusak parah.

13914226301861771470
13914226301861771470
Foto: Kamar mandi dengan bak air yang besar yang setelah direnovasi diperkecil, dibelakangnya masih tampak sisa-sisa  ukiran didinding yang berupa sayap dan ekor burung. Foto: Hasil jepretan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun