Plusnya yaitu kegiatan pencegahan penyakit DBD dengan cara :
1. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
2. Menggunkan obat anti nyamuk
3. Menghalangi agar nyamuk demam berdarah tidak masuk rumah dengan cara menutup lubang fentilasi, jendela dan pintu menggunakan kawat kasa nyamuk
4. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian
5. Menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air
Kegiatan fogging juga dapat menjadi sarana untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan cegahlah nyamuk demam berdarah dan penyakit lainnya pada saat musim pancaroba seperti ini dengan rajin membersihkan lingkungan rumah. Jika, ada salah satu anggota keluarga yang menghalangi tanda- tanda penyakit demam berdarah segera pergi ke tempat pelayanan kesehatan yang terdekat.Â
Secara umum pengetahuan masyarakat tentang DBD masih rendah. Masyarakat sekitar yang menjadi informan belum dapat menjelaskan penyakit DBD, sebagian besar menyebutkan bahwa DBD terjadi karena kondisi yang lemah, kurang menjaga kebersihan, dan salah pergaulan, sehingga mudah terjangkit DBD. Dengan demikian, penyebab DBD ditemukan di beberapa tempat yang bisa dikatakan kurang bersih. Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap metode pengasapan juga ditunjukkan oleh jawaban "penyemprotan" atau pengasapan yang mengemuka untuk pertanyaan tentang metode pencegahan kejadian demam berdarah. Pemerintah menilai bahwa masyarakat kurang serius dalam menghadapi persoalan DBD yang terus meningkat. Maka dari itu masyarakat dapat dihimbau selalu menerapkan 3M tersebut.Â
Selanjutnya, sosialisasi perlu disegerakan dan terus menerus dilakukan kepada segenap perangkat pemerintahan, di tingkat kelurahan, sampai tingkat kota. Partisipasi berbagai lembaga swadaya masyarakat perlu didorong guna menggerakkan kegiatan pengendalian vektor DBD pada tingkat rukun dan rukun tetangga (RT/RW). Untuk menjamin pelaksanaan di ingkat terendah rukun tetangga, serta tingkat pemerintahan seperti kelurahan dan kecamatan. Maka setiap kelembagaan perlu menyusun perencanaan dengan pendampingan yang dilakukan oleh LSM. Dengan perencanaan pendampingan, format perencanaan tersebut dapat lebih terkendali, sehingga koordinasi dan sosialisasi dapat berlangsung dengan baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H