Risk Culture
Menurut (Manajemen Risiko Pasar Modal; Embun Prowanta; ISO31000; 2018) Budaya risiko adalah sebuah istilah yang menggambarkan nilai-nilai, keyakinan, pengetahuan, dan pemahaman tentang risiko secara bersama oleh sekelompok orang dengan memiliki tujuan yang sama.
Nah karena hal itu, budaya risiko dapat mempengaruhi pengambilan keputusan sebuah organisasi dengan cara mempertimbangkan risiko yang akan ditanggung, maupun manfaat yang akan diperoleh dari risiko tersebut. Sejauh ini masih jelas bukan?Â
Organisasi dengan budaya sadar risiko adalah organisasi yang lebih tahan terhadap pengaruh eksternal dan lebih mampu beradaptasi.
Sesuai dengan kutipan diatas, hal ini bisa juga dikaitkan dengan kondisi kita pada saat ini. Masyarakat dengan budaya sadar risiko adalah masyarakat yang lebih tahan terhadap pengaruh eksternal dan lebih mampu beradaptasi.Â
Dengan masyarakat yang sadar akan risiko-risiko dari Covid-19, mereka akan cepat beradaptasi dengan serangan pandemi ini.Â
Mereka akan sadar akan akibat-akibat yang akan mereka dapatkan apabila mereka melakukan hal yang salah. Namun, pasti ada sisi lain masyarakat yang bisa mengubah risiko yang mengancam, menjadi risiko yang menguntungkan bukan? Apakah kamu salah satu dari banyak orang yang memanfaatkan situasi ini untuk mengambil peluang?
Poster diatas bisa menggambarkan "Budaya Risiko" yang tepat yang terbentuk pada masa ini. Budaya untuk selalu menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, dan lain-lain menjadikan budaya dalam menangani risiko yang sudah tertanamkan didalam masyarakat saat ini.Â
Dengan masyarakat yang sudah sadar akan risiko, maka budaya risiko yang baik akan terbentuk. Dengan terbentuknya budaya risiko di masyarakat, semua proses risk management yang dilakukan oleh pemerintah akan lebih mudah untuk tercapai.Â
Singkatnya, saat budaya risiko terbentuk disebuah organisasi, tujuan organisasi pasti akan lebih mudah tercapai.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!