Mohon tunggu...
Jason Andrew
Jason Andrew Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Have a nice day!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Personal Mastery, Familiar dengan Istilah Ini?

20 Juli 2021   20:02 Diperbarui: 20 Juli 2021   20:17 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah yang paling penting dari sebuah tim? Pemimpinya kah? atau Anggotanya? Salah! Faktor terpenting adalah kerjasama antara pemimpin dengan anggotanya. Dengan kerjasama yang baik dari KEDUANYA, akan timbul produktivitas serta hasil yang maksimal. Sehingga dapat kita lihat bahwa setiap orang harus menguasai dirinya sendiri, sebelum bekerjasama dengan orang lain. 

Beberapa peneliti dari Amerika Serikat menyatakan, dalam menghadapi era disrupsi beberapa dekade yang akan datang, aset perusahaan paling berharga adalah karyawannya. Mengapa? Karena karyawan bukan hanya menggerakan roda bisnis perusahaan, namun karyawan juga memberikan keuntungan bagi perusahaan yang sangat signifikan. 

Organizations learn only through individuals who learn. Individual learning does not guarantee organizational learning. But without it no organizational learning occurs. -Peter Senge

Pandemi COVID-19 telah membawa banyak perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya salah satunya ke cara kita berpikir. Di masa transformasi ini, hanya mereka yang fleksibel, adaptif, dan produktif yang akan unggul daripada yang lain. Perusahaan yang mengedepankan pertumbuhan dapat mendorong orang untuk terus mengembangkan potensi mereka untuk menghasilkan hasil yang mereka inginkan. Sehingga, pada saat ini mempunyai penguasaan pribadi atau personal mastery dapat membawa dampak baik bagi perusahaan. 

Jadi Apakah Sebenarnya Personal Mastery?

(Bryant & Kazan; 2012) Menjelaskan bahwa penguasaan diri adalah proses hidup dan bekerja dengan tujuan menuju sebuah visi, sejalan dengan nilai-nilai seseorang dan dalam keadaan belajar terus-menerus tentang diri sendiri dan realitas di mana seseorang berada. 

Ditambah dalam buku (The Leadership Experience; Richard L. Daft; 2018) Penguasaan diri berarti menguasai diri sendiri dengan cara yang memfasilitasi kepemimpinan dan mencapai hasil yang diinginkan. Menguasai diri sendiri dibagi menjadi 3 yaitu kejernihan pikiran atau clarity of mind, kejelasan tujuan atau clarity of objectives, dan pengorganisasian untuk mencapai tujuan atau organizing to achieve objectives.

"To be confident, competent, goal-oriented high performers we must first master ourselves." -Unknown

Clarity of Mind

Pertama, kejernihan pikiran atau clarity of mind. kejernihan pikiran berarti komitmen terhadap kebenaran realitas. Pemimpin tidak kenal lelah dalam mengungkap model mental yang membatasi dan menipu mereka dan bersedia untuk menantang asumsi dan cara standar dalam melakukan sesuatu.

Clarity of Objectives

Kedua, kejelasan tujuan atau clarity of objectives. Kejelasan tujuan membantu para pemimpin fokus pada hasil akhir, visi atau mimpi yang memotivasi mereka dan tim atau organisasi mereka. Mereka memiliki visi yang jelas tentang masa depan yang diinginkan, dan tujuan mereka adalah untuk mencapai masa depan itu.

Organizing to Achieve Objectives

Ketiga, organizing to achieve objectives atau pengoraganisasian untuk mencapai tujuan yang didefinisikan sebagai cara untuk menjembatani kesenjangan antara realitas saat ini dan visi masa depan yang lebih baik. Pemimpin yang efektif membiarkan visi menarik realitas ke arahnya dengan mengatur ulang aktivitas saat ini untuk bekerja menuju visi.

Personal mastery atau penguasaan pribadi sebenarnya bukanlah sesuatu untuk dicapai seseorang, TETAPI penguasaan pribadi adalah proses hidup dan bekerja dengan tujuan menuju visi dan dalam keadaan belajar terus-menerus tentang diri pemimpin itu sendiri. Jika anda memiliki pertanyaan, apakah personal mastery dengan self-leadership adalah sama? Ya kedua hal ini bisa dikatakan sama. 

The swiftest way to triple your success is to double your investment in personal development. -Robin Sharma

Mengapa Personal Mastery Penting?

Saat seorang pemimpin menguasai dirinya sendiri, cara ia melakukan pendekatan akan sesuatu hal akan sangat berbeda. Pemimpin bisa menemukan kemungkinan kemungkinan baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. 

Sebenarnya BANYAK sekali manfaat saat mempunyai "Personal Mastery". Namun, berikut adalah 3 manfaat saat menguasai hal ini!

  1. Implementasi Personal Mastery dapat mengembangkan kesadaran diri. Saat kita semakin sadar diri, kita juga mengembangkan kecerdasan emosional, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri kita, dan mengembangkan kemampuan untuk mengelola hubungan secara efektif, yang merupakan keterampilan dasar untuk kerjasama tim yang baik.
  2. Saat pemimpin mulai menerapkan Personal Mastery, kepemimpinan secara keseluruhan dalam organisasi mulai meningkat. Hasilnya terlihat dari peningkatan produktivitas, keterlibatan karyawan yang lebih tinggi, dan pergantian karyawan yang rendah.
  3. Personal Mastery membuat tim dan pengikut lebih adaptif terhadap perubahan sehingga dapat membantu mereka melihat perubahan sebagai peluang untuk tumbuh, berkembang, dan berinovasi. Dalam perusahaan, ini dapat mengarah pada berkembangnya inovasi dan ide.

Kesimpulannya, banyak sekali keuntungan saat seorang pemimpin mempunyai penguasaan pribadi. Bukan hanya dirinya yang akan diuntungkan, namun juga rekan kerja, pengikut, maupun lingkungan sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun