Mohon tunggu...
JASON BRAM DELFINO
JASON BRAM DELFINO Mohon Tunggu... Lainnya - SMA

SAYA ADALAH ORANG YANG BERSEMANGAT, HOBI SAYA BERENANG DAN MANCING SERTA SAYA SUKA KONTEN GAME FRIFAYER

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Gengsi Jadi Bumerang

21 November 2024   20:20 Diperbarui: 21 November 2024   21:14 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Esok harinya, Alvaro datang ke sekolah dengan jaket barunya. Semua mata langsung tertuju padanya. "Keren banget, Al! Lo selalu paling update!" seru seseorang. Namun, di balik senyum puasnya, Alvaro mulai dihantui rasa bersalah. Ia tahu tagihan pinjamannya akan jatuh tempo dalam waktu seminggu, sementara ia belum punya uang untuk melunasinya

Sore itu, ketika ia pulang, ibunya menunggu di ruang tamu dengan wajah tegang.

"Alvaro, ini apa?" tanya ibunya sambil menunjukkan pesan dari pihak pinjaman online.

Alvaro terdiam. Ia mencoba mengarang alasan, tapi ibunya memotong.

"Kamu tahu gak ini bunga pinjamannya besar banget? Kita gak punya uang untuk ini, Alvaro!" suaranya mulai bergetar.

Alvaro akhirnya jujur tentang tekanan gengsi yang ia rasakan di sekolah. "Bu, semua orang nilai dari apa yang kita pakai. Kalau aku gak kayak gini, aku bakal dianggap remeh," katanya.

Ibunya menatap Alvaro dengan mata berkaca-kaca. "Nak, gengsi itu gak akan bikin hidupmu lebih baik. Malah, lihat sekarang. Kamu justru merusak kepercayaan kami."

Akhirnya Alvaron pun sadar.Malam itu juga, Alvaro mengambil semua barang-barang mewahnya, memotretnya satu per satu, dan menjualnya di aplikasi preloved. Ia tahu, rasa malu akan datang, tetapi ia memilih untuk memperbaiki kesalahannya. Esoknya, ia datang ke sekolah dengan pakaian sederhana.

Teman-temannya sempat terkejut. Alvaro pun menceritakan segalanya, bahwa ia hanyalah gaya semata, ia tidaklah seperti Superstar yang memiliki banyak uang. 

Mendengar itu, banyak teman-teman Alvaro yang meninggalkannya, terutama sahabatnya Victor yang langsung pergi sambil mengoceh "Tch, gue kira banyak uang karena gaya pakai barang mewah, ternyata utangnya yang banyak." Alvaro menghiraukannya karena ia tahu bahwa itu benar, Alvaro lupa bahwa ia memiliki sahabat yang memang betul adalah seorang sahabat sejati, yang tidak akan meninggalkan Alvaro, Rafael, datang mendekatinya

"Bro, lo tetep keren kok, gak peduli lo pake barang apa," kata Rafael sambil menepuk bahunya. "Utang lo itu lupakan aja, jadikan ini sebagai pelajaran, jalanilah hidup baru tanpa memikirkan soal gengsi." Alvaro sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Rafael, bahwa Rafael telah benar-benar peduli kepadanya dan telah menemaninya di saat senang maupun susah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun