Mohon tunggu...
Jasmine Aprilia
Jasmine Aprilia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa semester dua S1 Farmasi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BBK Kampung Emas 2.0 : Perwujudan Cita-cita Menuju Kota Surabaya Zero Stunting pada tahun 2023

31 Desember 2023   10:40 Diperbarui: 31 Desember 2023   10:41 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laduni.

Laduni atau Layanan Terpadu Pranikah merupakan layanan yang bertujuan mempersiapkan para calon pengantin untuk dapat memiliki gizi seimbang, sehingga dapat menurunkan prevalensi dari kejadian anemia, BBLR. dan neonatal stunting.  Pada kegiatan kampung emas, program ini difokuskan pada edukasi dan monitoring suplemen MMN (Multi micronutrients) pada ibu hamil dan calon pengantin wanita. Multi micronutrients yang dikonsumsi merupakan suplemen yang didapat dari hasil donasi perusahaan asal Amerika, Vitamin Angels,  yang didistribusikan oleh Puskesmas kepada calon pengantin dan ibu hamil. Suplemen ini memiliki kandungan vitamin A, C, B1, B6, dan lain lain yang memiliki manfaat pencegahan komplikasi akibat kekurangan gizi. Untuk itu, diharapkan agar ibu hamil dan calon pengantin dapat rutin mengonsumsi suplemen MMN tersebut.

Poster edukasi MMN Laduni, dokpri
Poster edukasi MMN Laduni, dokpri

Kegiatan Kampung Emas 2.0 telah dilaksanakan dengan berfokus pada penurunan angka stunting yang terjadi di Kota Surabaya dengan memberikan intervensi kepada ibu hamil dan calon pengantin dalam bentuk 3 program unggulan yang telah disebutkan sebelumnya. Di Kelurahan Sukolilo Baru sendiri, kegiatan ini telah mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat ditunjukkan dengan naiknya tingkat pengetahuan ibu hamil dan calon pengantin serta antusias yang cukup baik terhadap kegiatan yang diadakan. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan Kampung Emas ini, Kota Surabaya dapat menekan angka prevalensi stunting  sehingga dapat mencapai cita-cita zero stunting pada tahun 2023. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun