Mohon tunggu...
Jasmine Salwa
Jasmine Salwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Halo! Nama saya Jasmine, saya saat ini sedang berkuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Saat ini saya berada disemester kelima saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Bekerja Sesuai Syariat Islam

5 November 2023   16:57 Diperbarui: 5 November 2023   17:40 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Definisi Etika

Etika secara bahasa artinya adat atau kebiasaan. Etika secara istilah merupakan sebuah kebiasaan atau perilaku suatu individu atau kelompok yang disusun berdasarkan norma. Kebiasaan atau kultur tersebut terjadi secara alamiah di kelompok masyarakat tersebut. Prinsip untuk menentukan baik dan buruk menurut etika bersumber dari akal manusia (Bakhtiar, 2013).

Etika mengupayakan keluhuran budi dengan cara mendorong manusia menggunakan akal budi dan daya pikirnya untuk menjadi baik, sesuai dengan kaidah, peraturan, dan perundang-undangan yang ditetapkan. Terdapat berbagai macam pandangan yang berasal dari kajian etika dalam menentukan baik dan buruk, seperti pandangan humanisme, sosialisme, vitalisme, hedonisme, dan utilitarianisme (Bakhtiar, 2013). Dalam islam, etika diperlukan dalam bekerja. Dengan demikian, seseorang mampu menentukan sikap kerja untuk dijadikan bahan refleksi atas pandangan hidup yang mengarah pada nilai-nilai ketuhanan dan  mempengaruhi amal, kerja, serta penghasilannya, baik berbentuk material maupun non material (Soebarna, 2023).

2. Etika Bekerja dalam Islam

Menurut pandangan agama islam, bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (Azhari & Usman, 2022). Islam menjunjung tinggi nilai bekerja (Fachrudin, 2017). Dengan bekerja, seseorang dapat mengekspresikan dirinya sebagai manusia. Bekerja atau beramal adalah bentuk eksistensi manusia. Artinya, manusia ada karena kerja dan kerja itulah yang memenuhi eksistensi kemanusiaan (Azhari & Usman, 2022).

Konsep Al Islamu 'Aqidatu 'Amalin Wa 'Amalu 'Aqidatin (Islam sebagai ideologi praktis, juga sebagaimana juga praktek ideolog) terdapat dalam beramal dan bekerja (Leaman, 2019). Menurut pandangan agama islam, nilai manusia didasarkan pada amal atau kerjanya. Artinya, manusia ada karena amalnya dan dengan beramal baik maka derajat yang tinggi dapat tercapai, yaitu bertemu dengan Tuhannya dengan penuh keridhaan (Azhari & Usman, 2022). Allah SWT. berfirman:

https://alquranmulia.wordpress.com/2015/07/22/tafsir-ibnu-katsir-surah-al-kahfi-ayat-110/
https://alquranmulia.wordpress.com/2015/07/22/tafsir-ibnu-katsir-surah-al-kahfi-ayat-110/
   

"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan jangan ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahf 18: 110)

Prinsip dasar Islam yaitu melakukan pekerjaan yang bernilai dan bermanfaat. Apabila melakukan pekerjaan yang sia-sia dan mudharat maka dianggap sebagai pekerjaan yang terlarang, bahkan dianggap sebagai sekutu setan. Setiap pekerjaan baik yang dilakukan karena Allah SWT., setara dengan jihad fi sabilillah yang memerlukan  motivasi (Kurniawan, 2019). Allah SWT. berfirman:

 

https://indoquran.web.id/quran/viewAyat/1187
https://indoquran.web.id/quran/viewAyat/1187

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun