Strategi yang baik juga dibutuhkan dalam melalukan komunikasi terapeutik, seperti empati agar pasien tidak merasa sendirian, kesetaraan, penggunaan teknik refleksi dengan mengulangi kembali apa yang dikatakan pasien untuk menunjukkan bahwa seorang dokter benar-benar mendengarkan dan paham, serta memberikan kesempatan bagi pasien untuk mengajukan pertanyaan terbuka dan mendalam.
Dengan melakukan komunikasi terapeutik, seorang dokter akan dapat membina hubungan saling percaya terhadap pasiennya. Hal ini membuat seorang pasien lebih terbantu untuk mengurangi beban perasaan dan pikiran seorang pasien dan mengurangi keraguan dalam mengambil tindakan efektif. Seorang dokter harus bersikap lembut, hangat, menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pasien, bahkan harus memposisikan diri sebagai teman bagi pasien agar proses pengobatan dapat berjalan dengan lancar, terbina hubungan nyaman, hingga dapat saling percaya satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H