Mohon tunggu...
Jasmine Wahyu Eddiestya
Jasmine Wahyu Eddiestya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at Airlangga University

Saya Mahasiswa Ekonomi Islam Universitas Airlangga yang memiliki hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

PPN dinaikkan menjadi 12%? Siapkah Dompet Anda?

29 Desember 2024   20:31 Diperbarui: 29 Desember 2024   20:31 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

4. Efek pada Dunia Usaha

   Dunia usaha, terutama sektor UMKM, juga terpengaruh oleh kenaikan PPN. Mereka menghadapi tantangan dalam menyesuaikan harga tanpa kehilangan pelanggan, yang dapat berujung pada penurunan omzet.

Apakah Kebijakan Ini Adil?

Dalam teori perpajakan, prinsip keadilan menekankan bahwa pajak harus dibebankan secara proporsional sesuai dengan kemampuan seseorang. PPN, sebagai pajak konsumsi, tidak membedakan antara si kaya dan si miskin. Hal ini menjadikannya kurang adil dibandingkan pajak langsung seperti Pajak Penghasilan (PPh), di mana tarifnya progresif dan lebih mencerminkan kemampuan membayar.

Kebijakan ini dianggap kurang sensitif terhadap realitas sosial ekonomi, terutama ketika banyak masyarakat masih berjuang untuk pulih dari dampak pandemi. Tanpa kebijakan pendukung, seperti subsidi atau insentif untuk masyarakat miskin, kenaikan PPN berpotensi memperlebar kesenjangan sosial.

Alternatif Solusi

Alih-alih menaikkan PPN, pemerintah dapat mempertimbangkan langkah-langkah berikut : 

1. Optimalisasi Pajak Progresif

   Fokus pada peningkatan penerimaan dari pajak penghasilan dan pajak kekayaan yang lebih adil dan progresif, sehingga tidak membebani masyarakat kecil.

2. Efisiensi Anggaran

   Memperbaiki pengelolaan anggaran dengan memangkas pemborosan dan menutup kebocoran anggaran dapat menjadi cara lain untuk mengurangi defisit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun