PSIKOPAT ITU KEJAM, SOSIOPAT ITU NGEGAS
Tidak mudah mendeteksi orang yang psikopat. Mereka punya kepintaran, pesona dan hebat dalam meniru emosi. Mereka bisa berpura-pura sayang.... ugh!
Sedangkan sosiopat justru lebih menjauhi publik. Mereka justru menunjukkan sikap itu. Sering kali mereka menyalahkan orang lain, dan mencari pembenaran untuk perilakunya sendiri.
Beberapa ahli melihat sosiopat itu impulsif. Mereka bertindak tanpa memikir panjang. Tanpa memikiran bagaimana dampaknya terhadap orang lain.
Psikopat lebih ke 'dingin' dan perhitungan. Mereka penuh perhitungan di setiap pergerakan dan penggunaan kekerasannya. Di pikiran hanya tujuan, proses mencapai tujuan itu, selain penuh perhitungan, bisa jadi tak berperasaan.
OTAK
Ada penelitian yang menggambarkan bentuk otak psikopat berbeda dengan orang kebanyakan. Bahkan dalam bentuk fisiknya.
Perbedaan ini bahkan bisa mengubah fungsi dasar tubuh. Contoh: kebanyakan orang akan merasa traumatik dan ngeri saat melihat darah atau kekerasan, jantung yang berdebar, napas yang dipercepat, dan telapaknya keringatan.
Tidak bagi seorang psikopat. Mereka menjadi lebih tenang. Fungsi ini membuatnya menjadi lebih pantang takut, dan mampu
Karena tiap-tiap insan punya kepribadian yang berbeda, kadang sulit (dan memang tidak seharusnya) seseorang mendapat sebuah label. Psikopat dan sosiopat hanyalah sebutan untuk menggambarkan orang yang memiliki karakteristik antisosial. Hampir tiap manusia bisa mengembangkan karakteristiknya sendiri. Tidak serta merta lahir menjadi seorang psikopat. Lingkungan mempengaruhi tumbuh kembang manusia. Takarannya lah yang membedakan.
Tapi lagi-lagi, bisa jadi aku sosiopat, atau bahkan psikopat. Tak akan ada yang pernah tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H