Selama setahun, Daniel Tay hanya menghabiskan S$8 untuk pengeluaran makanan. Sekitar Rp84k.
Makan setahun gak sampe cepek, gilak.
Tergiur? Sama.
Tapi gaya hidup ini rasanya mustahil diterapkan di Indonesia. Karena pengelolaannya beda sekali dengan di Indonesia. Saking kerennya pengelolaan sampah mereka, sampai ada bukunya.
dokumentasi pribadi
Saranku, rendahkan ekspektasimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!