Karena, jika hendak bawa-bawa sikap kehormatan DPR, sepertinya ini tidak lebih darurat daripada sikap-sikap DPR soal kebijakan yang lebih tidak terhormat.
Kesimpulan, jika kita melihat persoalan ini dari sudut pandang yang berbeda, ucapan Arteria bukan cuma sekedar makian, tapi memang penggunaannya tepat. Tapi akan jadi merembet ke hal yang semakin tidak penting jika menyeret soal kode etik. Seharusnya ada yang lebih diprioritaskan ketimbang 'makian' tersebut.
Tapi toh, peristiwanya tetap heboh dan bikin publik tersita perhatiannya. Pintar main momentum.
Bahasa Indonesia itu kaya, puitis dan rumit, meski bisa disederhanakan. Itu yang seringkali bikin orang-orang kita sendiri mudah salah paham (faktor mudah baper berpengaruh juga sih). Tendensi mudah salah paham bisa dilihat dari intensitas klarifikasi seperti "Maksudnya?"Â
Tantang saja diri sendiri untuk berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam obrolan kasual. Pasti kaku :p
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H