7 Cara Mencegah Penyakit Stroke Sejak Dini

Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu, entah karena tersumbat atau karena pecahnya pembuluh darah sehingga akibatkan dapat merusak atau membunuh sel-sel di otak.

Faktanya, stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan jangka panjang di seluruh dunia. Karena stroke menyebabkan kerusakan otak, maka penyakit ini dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah ingatan atau kesulitan berpikir dan berbicara, kesulitan berjalan atau menjaga keseimbangan, kelumpuhan (tidak mampu menggerakkan beberapa bagian tubuh) dan kelemahan otot, bahkan kesulitan mengunyah dan menelan.

Untungnya, ada beberapa cara mencegah stroke yang bisa kamu lakukan sejak dini, di antaranya:

1. Jaga Tekanan Darah Tetap Stabil

Tekanan darah tinggi merupakan penyebab stroke iskemik dan hemoragik.

Oleh karena itu, pastikan kamu menjaga tekanan darah tetap stabil dengan cara:

• Mengurangi garam dalam makanan dan pastikan tidak mengonsumsi garam lebih dari 1.500 miligram sehari (sekitar setengah sendok teh)

• Hindari makanan tinggi kolesterol, seperti burger, keju, dan es krim

• Perbanyak berolahraga, setidaknya 30 menit aktivitas sehari,

• Berhentilah merokok, jika kamu perokok

Selain itu, pastikan kamu rutin memantau tekanan darah setidaknya setahun sekali untuk membantu mengelola risiko stroke.

Baca Juga:

• 6 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Stroke
• Waspada Stroke! Ketahui Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
• Viral Kasus Mati Batang Otak Pasca Operasi Amandel, Apa Penyebabnya?

2. Aktif Berolahraga

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak aktif berolahraga dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk stroke. Oleh karena itu, cara mencegah penyakit stroke sejak dini yang bisa kamu lakukan yaitu dengan aktif berolahraga.

Melansir dari beberapa sumber, para ahli merekomendasikan agar orang dewasa yang sehat melakukan setidaknya 40 menit latihan aerobik sedang hingga berat dan lakukan rutin 3 hingga 4 hari seminggu.

Dengan melakukan aktivitas fisik yang teratur akan membantumu menurunkan risiko terkena kolesterol dan tekanan darah, dua faktor risiko terbesar stroke.

3. Konsumsi Makanan Sehat

Kelebihan berat badan atau obesitas, makan terlalu banyak garam, dan makan terlalu sedikit potasium dapat meningkatkan tekanan darah yang menjadi faktor risiko stroke.

Dengan menjaga pola makan yang sehat, kamu tidak hanya bisa mencegah stroke, namun juga berdampak baik pada kesehatanmu secara keseluruhan. Oleh karena itu, pastikan kamu menerapkan pola makan yang tinggi buah-buahan dan sayuran kaya potasium, biji-bijian, produk susu rendah lemak, dan mengurangi lemak jenuh untuk membantu mencegah stroke.

4. Berhenti Merokok

Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga menjadi penyebab utama stroke. Pasalnya,  zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan memicu pembentukan bekuan darah. 

Jadi, cara mencegah stroke yang bisa kamu lakukan sejak dini yaitu dengan berhenti merokok. Berhenti merokok tidak hanya mengurangi risiko stroke, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi kesehatan secara keseluruhan.

5. Hindari Minuman Beralkohol

Selain berhenti merokok, mulai sekarang kamu juga bisa mencegah stroke dengan cara menghindari minum-minuman beralkohol. Sebab, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah hingga pada akhirnya bisa memicu serangan stroke.

6. Jaga Berat Badan Ideal

Seperti yang kita tahu, kelebihan berat badan atau obesitas dapat berdampak buruk bagi kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk dapat meningkatkan risiko stroke.

Untuk mencegah stroke, disarankan untuk menjaga berat badan ideal. Nah, untuk menentukan apakah berat badanmu berada dalam kisaran yang sehat, kamu bisa konsultasi dengan dokter untuk menghitung indeks massa tubuh (BMI) mu. 

Cara terbaik untuk mendapatkan berat badan ideal, pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi sesuai dengan kebutuhan tubuhmu dan jangan lupa untuk aktif berolahraga.

7. Mengobati Masalah Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium adalah suatu bentuk detak jantung tidak teratur yang menyebabkan terbentuknya gumpalan di jantung. Gumpalan tersebut kemudian dapat berpindah ke otak dan menyebabkan stroke. 

Faktanya, fibrilasi atrium meningkatkan risiko stroke hampir lima kali lipat. Jadi, jika kamu  mengalami gejala seperti jantung berdebar-debar atau sesak napas, temui dokter untuk melakukan pemeriksaan.

Apabila ditemukan kamu mengalami masalah fibrilasi atrium, biasanya dokter akan merekomendasikan kamu untuk mengonsumsi obat antikoagulan (pengencer darah), untuk mengurangi risiko stroke akibat fibrilasi atrium. 

Itu dia beberapa cara mencegah stroke yang bisa kamu lakukan. Selain memahami cara mencegah stroke, penting juga untuk mengenali gejala stroke yang ditandai dengan  mudah menggunakan slogan SeGeRa Ke RS, yang berarti:

• Se (Senyum tidak simetris atau tampak mulut mencong ke salah satu sisi, tersedak, sulit menelan air minum)

• Ge (Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba)

• Ra (Bicara pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak dapat mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung)

• Ke (Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh)

• R (Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba)

• S (Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan keseimbangan seperti terasa berputar, dan gerakan sulit dikoordinasi)

Apabila kamu mengalami gejala stroke seperti yang telah disebutkan, penting untuk segera melakukan konsultasi ke klinik saraf ya!

Sumber:

My Health Finder. Reduce Your Risk of Stroke.

Harvard Health Publishing. 7 things you can do to prevent a stroke. 15 Mei 2022.

Everyday Health. 5 Ways to Protect Yourself From a Stroke. 

CDC. Prevent Stroke: What You Can Do.