Sindrom terowongan karpal atau carpal tunnel syndrome (CTS) adalah salah satu gangguan saraf yang menyerang tangan. Saat seseorang mengalami carpal tunnel syndrome, biasanya mereka akan merasakan nyeri, mati rasa, dan kelemahan umum pada tangan dan pergelangan tangan.
Pada sebagian besar pasien, carpal tunnel syndrome dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Bahkan, jika tidak segera diobati, CTS dapat menyebabkan disfungsi permanen pada tangan, termasuk hilangnya sensasi pada jari dan kelemahan. Oleh karena itu, penting untuk segera mendiagnosis dan mengobati carpal tunnel syndrome.
Apa Itu Carpal Tunnel Syndrome?
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah kondisi medis yang terjadi ketika saraf median (saraf yang dapat menerima rangsangan dari kulit di area sekitar tangan serta dapat mengendalikan otot) yang melintasi pergelangan tangan terjepit atau teriritasi di dalam terowongan carpal.Â
Terowongan carpal terletak di bagian bawah pergelangan tangan dan dibentuk oleh tulang-tulang pergelangan tangan dan ligamen. Meski masalah kesehatan saraf ini menyerang tangan, namun kondisi ini biasanya hanya memengaruhi ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan setengah dari jari manis, sedangkan jari kelingking biasanya tidak ikut terpengaruh.
Baca Juga:
- Penyebab Tangan Sering Kesemutan
- Mengenal Penyebab dan Pengobatan Saraf Kejepit
- Rekomendasi 13 Dokter Saraf Terbaik di Jakarta
Gejala CTS
Dalam kebanyakan kasus, gejala carpal tunnel syndrome terjadi secara bertahap, bahkan bisa tanpa cedera tertentu. Pada awalnya, banyak penderita mengalami gejala CTS yang datang dan pergi. Namun, seiring dengan memburuknya kondisi, gejala dapat muncul lebih sering atau bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Adapun gejala umum carpal tunnel syndrome adalah:
Mati rasa, kesemutan, terbakar, dan nyeri, terutama pada ibu jari dan telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sehingga sering membuat orang terbangun di malam hari
Rasa sakit atau kesemutan yang mungkin menjalar ke lengan bawah menuju bahu
Sensasi pada ujung jari berkurang
Kesulitan menggunakan tangan untuk tugas-tugas kecil, seperti, mengemudi, memegang buku untuk dibaca, menulis, atau mengetik dengan keyboard
Ketika sindrom terowongan karpal memburuk, gejalanya menjadi lebih konstan. Gejala-gejala ini bisa meliputi:
Kelemahan di tangan
Ketidakmampuan untuk melakukan tugas yang memerlukan gerakan halus (seperti mengancingkan kemeja)
Menjatuhkan barang karena kelemahan dan mati rasa
Pada kondisi yang paling parah, otot-otot di pangkal ibu jari tampak mengecil (atrofi)
Penyebab dan Faktor Risiko Seseorang Alami CTSÂ
Penyebab sindrom terowongan karpal, salah satunya karena adanya tekanan berlebih pada saraf median di pergelangan tangan yang terletak di dalam saluran sempit. Tekanan tambahan ini dapat disebabkan oleh pembengkakan atau peradangan dalam saluran tersebut, yang dikenal sebagai neuropati tekan.
Namun, tidak hanya itu saja yang menjadi pemicu CTS. Kondisi ini juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Orang yang berisiko terkena carpal tunnel syndrome adalah mereka yang melakukan aktivitas atau pekerjaan yang melibatkan penggunaan jari secara berulang-ulang.Â
Selain itu, banyak faktor lain yang juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan sindrom terowongan karpal. Faktor-faktor ini dapat mencakup:
KeturunanÂ
Kehamilan
HemodialisisÂ
Fakta dan dislokasi pergelangan tangan
Deformitas tangan atau pergelangan tangan
Penyakit rematik seperti rheumatoid arthritis dan asam urat
Ketidakseimbangan hormon kelenjar tiroid (hipotiroidisme)
Kencing manis
Gagal ginjal
Menopause
Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome
Dengan perawatan yang tepat, gejala CTS seperti kesemutan dan mati rasa dapat diatasi dengan optimal, bahkan perawatan yang tepat memulihkan fungsi pergelangan tangan dan tangan.
Pada dasarnya, pengobatan carpal tunnel syndrome dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu non-bedah atau dengan pembedahan.Â
Pada kasus dengan gejala yang tergolong ringan, penderita CTS dapat mengatasi gejalanya  dengan mengenakan wrist band untuk membantu posisi pergelangan tangan tetap stabil. Di samping itu, perawatan lain berfokus pada menghilangkan kebiasaan yang bersifat repetitif.Â
Selain itu, kamu juga dapat mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter saraf terkait gejala tersebut. Pemberian obat juga bisa dibarengi dengan pemasangan neuromuscular taping atau fisioterapi.
Pembedahan dianjurkan bila carpal tunnel syndrome yang kamu alami tidak merespons pengobatan non-bedah atau sudah menjadi parah. Tujuan pembedahan adalah untuk memperbesar ukuran terowongan guna mengurangi tekanan pada saraf dan tendon yang melewati ruang tersebut.Â
Mengingat carpal tunnel syndrome adalah masalah kesehatan yang serius, penting untuk segera lakukan konsultasi ke dokter saraf apabila kamu mengalami gejala-gejala seperti di atas.Â
Sumber:
Cleveland Clinic. Carpal Tunnel Syndrome.Â
Orthoinfo. Carpal Tunnel Syndrome.
Mayo Clinic. Carpal Tunnel Syndrome.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H