Mohon tunggu...
Sisilvia
Sisilvia Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Menyukai bidang kreatif dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Jenis Sakit Kepala Berdasarkan Penyebabnya

20 Juli 2023   17:06 Diperbarui: 6 Oktober 2023   09:29 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com

Sakit kepala merupakan salah satu keluhan umum yang dapat dialami oleh siapa saja tanpa mengenal usia. Gejala sakit kepala umumnya ditandai dengan rasa nyeri tertusuk-tusuk hingga nyeri berdenyut yang dapat terjadi di salah satu sisi kepala atau seluruh bagian kepala.

Meskipun sakit kepala dapat diartikan sebagai nyeri di bagian kepala, namun tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis sakit kepala yang masing-masing memiliki gejala berbeda. Hal ini karena penyebab yang mendasarinya pun berbeda. 

Cara terbaik mengatasi sakit kepala tentunya dengan mengenali jenis dan penyebab dari sakit kepala itu sendiri. 

Apa Saja Jenis Sakit Kepala?

Dilihat dari penyebabnya, sakit kepala dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sakit kepala primer atau yang tidak terjadi akibat penyakit lain dan sakit kepala sekunder yang terjadi akibat adanya penyakit lain yang mendasarinya. 

Dari dua kelompok ini, jenis-jenis sakit kepala terdiri dari:

1. Sakit Kepala Tegang

Bisa dibilang sakit kepala tegang merupakan jenis yang paling umum dan biasanya terjadi akibat adanya ketegangan, kecemasan, atau tekanan otot di leher dan kepala.

Jika Anda mengalami sakit kepala tegang, Anda akan merasakan sensasi kepala terasa berat dan menekan di kedua sisi kepala. Faktanya, sakit kepala tegang bisa berlangsung dari 30 menit sampai beberapa jam. 

2. Migrain

Migrain adalah gangguan sakit kepala yang ditandai nyeri berdenyut hebat di satu sisi kepala. Sakit kepala migrain seringkali dikaitkan dengan kondisi sistem saraf lainnya. 

Menurut National Institute for Neurological Disorders and Stroke (NINDS), orang perempuan saat lahir tiga kali lebih mungkin untuk mengalami migrain dibandingkan laki-laki.  

Selain sakit kepala hebat pada satu sisi kepala, migrain juga biasanya disertai dengan gejala lain seperti mual, kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan gangguan penglihatan berupa melihat garis zig-zag, lampu berkedip, atau bintik-bintik. Sakit kepala migrain biasanya salah didiagnosis sebagai sakit kepala sinus.

Sakit kepala migrain cenderung berulang dan setiap serangan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. 

Baca Juga:

3. Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster ditandai dengan rasa sakit yang menusuk dan sensasi terbakar di belakang satu mata atau di satu sisi wajah. Fakta menariknya, kata "cluster" digunakan karena sakit kepala ini biasanya terjadi beberapa kali dalam sehari dan seringkali pada waktu yang bersamaan. 

Tak hanya itu, sakit kepala cluster biasanya juga terjadi secara tiba-tiba. Berbeda dengan migrain, sakit kepala cluster justru lebih sering terjadi pada laki-laki.

4. Sakit Kepala Sinus

Sakit kepala juga bisa terjadi akibat reaksi alergi. Rasa sakit kepala ini seringkali berpusat di pangkal hidung dan meluas ke atas dan bawah mata. Jika Anda memiliki alergi musiman atau sinusitis kronis, Anda lebih mungkin mengalami sakit kepala jenis ini.  

5. Sakit Kepala Akibat Cedera

Sakit kepala pascatrauma dapat berkembang setelah Anda mengalami cedera pada bagian sekitar kepala. Sakit kepala ini rasanya seperti sakit kepala tegang atau migrain. 

Namun, sakit kepala akibat cedera dapat bertahan hingga 6 sampai 12 bulan. Bahkan, kondisi sakit kepala cedera bisa menyebabkan penyakit kronis, lho! Jadi apabila Anda merasa mengalami gejala yang memburuk, sebaiknya segera lakukan konsultasi.

Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter biasanya akan melakukan berbagai pemeriksaan seperti pemeriksaan saraf, pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS), dan pemeriksaan radiologi. 

6. Sakit Kepala Hormon

Tanpa disadari, sakit kepala juga sering disebabkan oleh perubahan kadar hormon. Perempuan yang sedang menstruasi mungkin mengalami sakit kepala yang berhubungan dengan fluktuasi hormonal. 

Pasalnya, menstruasi, penggunaan pil KB, dan kehamilan semuanya memengaruhi kadar estrogen yang dapat menyebabkan sakit kepala.

Sekilas, gejala sakit kepala hormon mirip dengan sakit kepala migrain tanpa masalah gangguan penglihatan. Tetapi gejala sakit kepala hormon umumnya bisa bertahan lebih lama dari migrain.

7. Sakit Kepala Bagian Belakang

Setelah melakukan aktivitas fisik yang berat, Anda pasti pernah merasakan gejala sakit kepala di bagian belakang.

Ya, sakit kepala akibat aktivitas yang berat ini bisa terjadi karena adanya peningkatan aliran darah ke tengkorak dan otot pun ikut menegang, hingga akhirnya Anda pun merasakan kepala berdenyut di kedua sisi belakang kepala.

Meski begitu Anda tak perlu khawatir, sebab sakit kepala jenis ini tidak akan berlangsung lama dan akan mereda dalam hitungan menit atau jam asalkan tubuh Anda beristirahat dan mendapatkan cairan yang cukup.

8. Sakit Kepala Hipertensi

Bagi Anda yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, Anda lebih mungkin mengalami sakit kepala hipertensi. Pasalnya, salah satu gejala dari tekanan darah yang sangat tinggi (180/120) yaitu berupa sakit kepala hebat. Sakit kepala semacam ini menandakan bahwa kondisi Anda dalam keadaan darurat dan membutuhkan perawatan segera.

9. Sakit Kepala Akibat Kafein

Bagi Anda yang suka mengonsumsi minuman berkafein tinggi, Anda perlu hati-hati. Sebab, ada jenis sakit kepala yang terjadi akibat asupan kafein yang tinggi lebih dari 400 mg atau sekitar 4 cangkir kopi per hari.

Meski kafein mampu mencegah kantuk dan meningkatkan energi, namun apabila Anda terlalu banyak mengonsumsinya justru dapat menghambat aliran darah ke otak sehingga menyebabkan sakit kepala.

Oleh karena itu, jaga asupan kafein demi menghindari sakit kepala, ya!

10. Sakit Kepala Hipnik

Sakit kepala hipnik bisa dibilang suatu kondisi sakit kepala yang cukup langka dibandingkan jenis sakit kepala lainnya. Pasalnya, sakit kepala ini lebih sering terjadi ketika seseorang mulai memasuki usia 50-an. 

Sakit kepala jenis ini seringkali disebut sebagai sakit kepala "jam alarm" karena gejalanya dapat membangunkan sang penderita di malam hari. 

Saat sakit kepala hipnik menyerang, Anda akan merasakan gejala berupa nyeri berdenyut ringan hingga sedang yang terjadi di kedua sisi kepala.

Penyebab Sakit Kepala

Sakit kepala dapat disebabkan oleh berbagai hal tergantung dari jenis sakit kepala yang Anda alami. Namun penyebab umum sakit kepala yaitu karena stres, gaya hidup yang buruk seperi penggunaan alkohol, melewatkan waktu makan, kualitas tidur yang buruk, dan minum terlalu banyak obat.

Selain itu, kesalahan posisi tubuh dan adanya tekanan leher atau punggung juga dapat menyebabkan sakit kepala. 

Meski sakit kepala adalah masalah umum dan kebanyakan kasus dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri, namun apabila Anda mengalami sakit kepala lebih dari 15 hari dalam sebulan selama 3 bulan, sebaiknya segera lakukan konsultasi ke dokter saraf untuk mengetahui jenis perawatan apa yang tepat.

Sumber:

Healthline. 14 Types of Headaches and How to Treat Them. 27 Juni 2023.

Medical News Today. What Different Types of Headaches are There?. 2023.

PSRI Hospital. Headaches -- Types, Causes, Symptoms, Diagnosis, and Treatment. 27 Februari 2023.

Baptis Health. Common Types of Headaches. 23 Januari 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun