Kemenkominfo memastikan dalam empat bulan ke depan program ASO dapat berjalan dengan baik. Bahkan, pihaknya telah melakukan survei untuk memastikan kesiapan masyarakat menghadapi ASO. Terkait proses digitalisasi penyiaran, Kemendagri mendorong pelaku industri kreatif untuk memacu produksi kontennya menjadi lebih inovatif. Sebagai informasi, dengan digitalisasi, masyarakat akan disuguhkan berbagai konten dan hal ini berdampak pada minat masyarakat untuk segera beralih ke TV digital.Â
Jadwal Tahapan Penerapan Analog Switcg-Off Â
Rencana Migrasi ke TV digital akan dilakukan dalam lima tahap, kini mengerucut menjadi tiga tahap mulai April 2022 hingga 2 November 2022 dan akan sepenuhnya dikendalikan oleh TV digital. Berdasarkan website indonesiabaik.id yang dikelola Kominfo, ASO atau Analog Switch Off akan dilakukan Kominfo secara bertahap.
Pelaksanaan ASO akan dimulai pada 2022 dan dibagi menjadi tiga tahap:Â
1) Tahap pertama (Selambat - lambat 30 April 2022). Berlangsung di 56 wilayah siaran di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara 1 dan Papua, hingga 30 April 2022 waktu setempat.Â
2) Tahap Kedua (Selambat - lambatnya 25 Agustus 2022). Berlangsung di 31 wilayah siaran, antara lain Sulawesi Selatan 5, Kalimantan Tengah 6, Nusa Tenggara Timur 2, DI Yogyakarta, Jawa Barat 1, Jawa Tengah 1, dan DKI Jakarta.Â
3) Tahap Ketiga (Selambat - lambatnya 2 November 2022). Akan mengelola ASO di 25 wilayah siaran antara lain Jawa Tengah 5, Kalimantan Barat 6, Nusa Tenggara Barat 5, Maluku 2, Sulawesi Tengah 3 dan Papua 9.
Manfaat Analog Switch-Off bagi Masyarakat IndonesiaÂ
Penerapan ASO merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi, meski belum banyak yang mengetahui tentang ASO, namun ASO memiliki banyak manfaat yang jarang disadari. Sosialisasi besar-besaran melalui berbagai platform menjadi suatu keharusan. Berikut ini beberapa manfaat ASO dilihat dari berbagai aspek yang akan dijelaskan secara rinci di bawah ini: Â
1) Pengalaman Menonton yang Berbeda dari BiasanyaÂ
Selama ini masyarakat Indonesia saat menonton televisi menggunakan antena UHF identik dengan gambar yang sewaktu-waktu bisa dibayangi atau digelitik. Dengan menggunakan frekuensi digital, kualitas penerimaan video dan audio yang dihasilkan menjadi jauh lebih baik tanpa bayangan atau semut di layar, sehingga masyarakat Indonesia dapat merasakan pengalaman menonton yang jauh berbeda. Selain itu, masyarakat Indonesia juga akan mendapatkan panduan jadwal program televisi harian bahkan untuk beberapa hari ke depan dengan adanya fitur panduan program elektronik yang tersedia pada perangkat televisi digital dan set top box.