Mohon tunggu...
Jarjis Fadri
Jarjis Fadri Mohon Tunggu... wiraswasta -

Jika Tak Meninggalkan Sesuatu,Untuk Apa Kau Dilahirkan?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rendang Emak

12 Desember 2017   17:38 Diperbarui: 12 Desember 2017   18:51 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendang  emak..

Karna perjalanan....

Daunnya mulai layu, tapi wangi harumnya masih terasa..

Warnanya mulai pudar menguning dan layu, tapi masih saja menyegarkan mata..

Sudah lama sebenarnya, tapi hangatnya masih terasa..

Kecil sederhana, terlihat biasa saja, tapi begitu istimewa ..

karna..

Bumbu ikhlasnya tiada Tara, hingga selalu, selalu dan akan selalu hangat didada..

Ah, rendang buatan emak , memang luar biasa..

seperti kasih sayangnya yang tiada Tara tak dimakan usia..

Trimakasih Mak, sudah mengajarkan kami apa arti ikhlas yang sebenarnya..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun