"Hai Widura, apakah kamu sedang belajar menulis?" tanya Sogol.
"Eh kamu Sogol. Ada apakah gerangan?"
"Aku ingin mengajak kamu ke pinggiran hutan mencari batang pohon yang cocok untuk dibikin ketapel. Bisakan?"
"Oh, mau cari bahan untuk ketapel pesananku? Boleh boleh, aku mau."
"Bahan yang lain sudah aku dapatkan. Sekarang tinggal mencari bahan untuk gagang ketapelnya. Dan aku ingin cari kayu yang baik."
"Kalau begitu aku akan mengambil parang terlebih dulu."
"Sebenarnya nggak perlu sih. Aku sudah bawa parang sendiri. Tapi kalau kamu ingin membawanya, nggak masalah juga."
Maka dua anak itupun berjalan menuju tepian hutan yang ada di luar wilayah desa mereka. Waktu itu, setelah menyanggupi untuk membuat ketapel, Sogol bertanya kepada ayahnya tentang jenis kayu seperti apa yang paling baik untuk membuat ketapel. Ayahnya menyarankan Sogol agar menggunakan kayu dari suatu jenis pohon yang ada di tepian hutan. Sedangkan untuk pelontarnya, ayah Sogol membeli dari seorang pedagang kenalannya.
Widura pun membantu temannya itu memilih cabang pohon yang dianggap paling pas untuk dibikin ketapel. Mereka bergantian memanjat dahan bila menemukan cabang yang dikehendaki. Setelah cabang yang diincar dipotong, ranting-ranting kecil yang ada pada cabang tersebut dibersihkan.
Setelah beberapa kali memanjat, mereka mendapat bahan yang cukup banyak. Menurut perkiraan, Sogol bisa menghasilkan sekitar sepuluh buah ketapel.
~
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI