Widura dan Murti baru saja memasuki teras rumah Sogol. Hari ini mereka akan membantu Ki Ratmoko membawa perkakas bambu yang akan dijual di perayaan Desa Turi Agung. Tidak lama setelah mereka datang, seonggok ubi dan ketela rebus hangat sudah tersaji di hadapan. Tiga bocah itu lalu mengisi perut mereka dengan rebusan yang mengenyangkan itu. Di sekitar tempat duduk mereka terdapat beberapa peralatan dari bambu yang siap dijual.
Ketika semuanya telah siap, Ki Ratmoko berangkat bersama tiga bocah itu. Untuk mencapai Desa Turi Agung, mereka perlu melewati beberapa desa, melewati pinggiran sebuah hutan yang tak terlalu lebat, dan melintasi sebuah perbukitan kecil. Ki Ratmoko harus berangkat pagi-pagi agar bisa memilih lokasi strategis di sekitaran pasar dan tanah lapang yang dijadikan pusat perayaan.
Sementara Widura dan rombongannya berangkat sambil membawa dagangan perkakas dari bambu, Ratri berangkat ke Desa Turi Agung bersama ayahnya, Ki Purnomo. Ratri nantinya akan bertemu dengan teman-temannya di lokasi pertunjukan.
Dari berbagai desa di sekitar Desa Turi Agung, cukup banyak pedagang berdatangan. Perayaan kali ini akan berlangsung dua hari satu malam. Pagi hari pertama adalah serangkaian acara selamatan panen dan permohonan keberhasilan untuk setahun ke depan. Kemudian dilanjutkan pertunjukan adu keterampilan. Khusus di malam hari akan diadakan pertunjukan hiburan. Pada hari kedua kembali acara pertunjukan adu keterampilan. Karena adu pertunjukan ini menawarkan hadiah bagi pemenangnya, orang-orang banyak yang ingin ikut meramaikan, baik sebagai peserta atau penonton.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI