Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penggemar content manajemen, pengembangan diri, dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Meniti Jalanan Setapak 8

25 November 2024   06:18 Diperbarui: 25 November 2024   07:43 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Boleh kita bawakan keranjangnya, Kak?" ujar Murti kepada kakak Ratri.

"Wah adik-adik ini baik-baik semua ya. Terima kasih loh," ucap kakak Ratri sambil menyerahkan keranjang cuciannya.

Maka rombongan kecil yang berisi lima orang itu pun berjalan bersama menuju rumah Ratri. Karena pada dasarnya Ratri mudah bergaul dengan anak laki-laki maka ia pun segera akrab dengan Widura dan teman-temannya.

"Kalian kok sama-sama memakai gelang kain di tangan dan kaki? Memang itu benda apa?" Ratri bertanya di tengah-tengah obrolan.

"Ini gelang pemberat untuk latihan. Kami harus memakai gelang ini kemana-mana," jawab Murti.

"Sejak kami berlatih silat kepada Ki Jagabaya, kami diharuskan memakai gelang ini," Sogol menambahkan.

"Pantas saja, kata kakak tempo hari waktu kamu aku serang gerakan menghindar kamu baik sekali," ucap Ratri kepada Widura.

"Hahaha. Tapi walau begitu aku kamu buat terdesak dan hanya bisa mengelak dan bertahan. Aku tidak sanggup menyerang balik," ucap Widura sambil nyengir.

"Habis bagaimana lagi, aku kesal banget waktu itu. Dan lagi pula kalian penyebabnya. Karena yang di depanku hanya ada kamu, jadi ia yang aku buat pelampiasan kemarahan," jawab Ratri membela diri sambil menunjuk hidung Widura.

Sogol, Murti, dan kakak Ratri tertawa mendengar perkataan itu. Sedangkan Widura hanya bisa menggaruk belakang kepalanya.

"Tapi ngomong-ngomong, apa aku boleh bergabung latihan silat bersama kalian?" Ratri bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun